Puisi: Kepada Perempuan yang Sedang Tidur (Karya Saini KM)

Puisi "Kepada Perempuan yang Sedang Tidur" karya Saini KM menggambarkan kerinduan, kegelisahan, dan perpisahan dalam hubungan antara dua individu.
Kepada Perempuan yang Sedang Tidur

Mawar bibirmu, sejauh dahaga tubuh, menyejukkan
dengan madu gaibnya. Namun kita kembali berpisah.
Dan walaupun masih berdekapan, saya seorang diri
mengembara di seberang batas tidur-nyenyakmu.

Dihimbau cinta yang lain, yang tak kaumengerti
tapi kaucemburui, lelaki kembali pada dunia
pada sejarah. Ingin kukatakan padamu, wanitaku
bahwa atas bantal pahamu saya akan tetap bermimpi

tentang kehidupan di luar teduh alismu. Gelisah
antara mulut meriam yang memuntahkan kebencian
dan mulut kanak-kanak yang tak henti-hentinya
menyanyikan masa depan

di pelosok bumi yang tak tercapai oleh wangi rambutmu.

1969

Sumber: Puisi Cinta Terbaik Versi Lokomoteks (2017)

Analisis Puisi:

Puisi "Kepada Perempuan yang Sedang Tidur" karya Saini KM adalah sebuah karya yang menggambarkan kerinduan, kegelisahan, dan perpisahan dalam hubungan antara dua individu. Dengan penggunaan bahasa yang puitis dan gambaran yang kuat, puisi ini mengeksplorasi tema-tema kompleks seperti cinta, kehidupan, dan perbedaan.

Kerinduan dan Perpisahan: Puisi ini membawa pembaca ke dalam momen ketika seseorang merindukan kehadiran perempuan yang sedang tidur. Gambaran mawar bibir yang menyejukkan dan madu gaibnya menciptakan gambaran tentang kecantikan dan kenyamanan yang terkait dengan kehadiran perempuan tersebut. Namun, di tengah keindahan tersebut, terdapat rasa perpisahan yang menyedihkan, karena meskipun mereka berdekatan, ada kesadaran bahwa mereka sebenarnya terpisah oleh dunia tidur masing-masing.

Ketidakpengertian dan Kecemburuan: Penyair mencatat bahwa perempuan yang sedang tidur dihimbau oleh "cinta yang lain, yang tak kamu mengerti." Hal ini menggambarkan ketidakpengertian dan kecemburuan yang mungkin terjadi dalam hubungan tersebut. Meskipun demikian, penyair ingin menyampaikan bahwa meskipun ada kecemburuan dan perbedaan pandangan, kehadiran perempuan tersebut tetap memberi inspirasi dan harapan bagi penyair.

Harapan dan Mimpi: Penyair menyatakan bahwa dia akan tetap bermimpi tentang kehidupan di luar batas-batas tidur perempuan tersebut. Ini menunjukkan harapan dan aspirasi penyair untuk memahami dan menjelajahi kehidupan di luar kehidupan perempuan tersebut. Meskipun mereka terpisah oleh dunia tidur, penyair tetap memelihara harapan untuk menyatukan impian dan realitas.

Perbedaan dan Gelisah: Puisi ini juga mengeksplorasi perbedaan dan gelisah dalam hubungan. Perbedaan antara "mulut meriam yang memuntahkan kebencian" dan "mulut kanak-kanak yang tak henti-hentinya menyanyikan masa depan" menggambarkan konflik dan ketidakpastian yang mungkin terjadi dalam hubungan manusia. Namun, meskipun ada gelisah, masih ada harapan akan masa depan yang lebih baik.

Puisi "Kepada Perempuan yang Sedang Tidur" adalah sebuah puisi yang memikat dan mendalam. Dengan gambaran yang indah dan bahasa yang puitis, Saini KM berhasil menggambarkan kerinduan, kegelisahan, dan perpisahan dalam hubungan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang cinta, kehidupan, dan harapan dalam suasana yang penuh dengan emosi dan makna.

Puisi Saini KM
Puisi: Kepada Perempuan yang Sedang Tidur
Karya: Saini KM

Biodata Saini KM:
  • Nama lengkap Saini KM adalah Saini Karnamisastra.
  • Saini KM lahir pada tanggal 16 Juni 1938 di Kampung Gending, Desa Kota Kulon, Sumedang, Jawa Barat.
  • Saini KM dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.