Puisi: Indonesiaku (Karya L.K. Ara)

Puisi: Indonesiaku Karya: L.K. Ara
Indonesiaku


Katanya Indonesiaku
Bertanah subur
Bergunung hijau
Berlembah permai
Samudranya luas
Pantainya landai
Pasirnya berkilau
Zamrut kharulistiwa

Tapi mengapa yang nampak
Tanah kering retak
Gunung gundul
Lembah gersang
Samudara kotor
Pasir hilang
Masih dapatkah
Disebut kini
Indonesiaku
Zamrud khatulistiwa

Indonesiaku
Sapamu yang dulu lembut
Kini gersang
Tegurmu yang dulu indah
Kini membuat gundah
Nyanyianmu yang dulu merdu
Kini pilu

Indonesiaku
Bahkan dalam mufakatpun
Sering nampak
Tak membawa agar bulat
Perbedaan terus terjadi
Seperti ingin menang sendiri
Apa sebenarnya yang terjadi
Bahkan dalam apresiasi
Seni artistik
Terjadi ledakan memercik
Berulang ulang
Tak membuat hati tenang
Hanya menambah bimbang
Bagaimana kesenian
Demikian garang
Wahai Indonesiaku
Apa yang terjadi

Marilah menundukkan kepala
Melihat bumi yang nyata
Membayangkan langit
Yang semakin biru
Siap mengucurkan hujan rahmat
Kalau kita minta dengan hidmat
Kalau kepada-Nya kita bertaubat


Jakarta, 24/11/2018

Puisi: Indonesiaku
Puisi: Indonesiaku
Karya: L.K. Ara

Biodata L.K. Ara:
  • Nama lengkap L.K. Ara adalah Lesik Keti Ara.
  • L.K. Ara lahir di Kutelintang, Takengon, Aceh Tengah, 12 November 1937.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Surat Kalengada surat ditulis tanpa namasurat gelap, entah dari siapaada surat dibikin tanpa alamatsurat samar bagaikan kabutsurat-surat melayang tak sampaiditolak dari pintu ke pi…
  • Melepasmu dan pintu kubuka. tamu tersenyum; aku pulang karena pergiku tanpa airmata ya. melepasmu aku tak merasa hilang seperti kepergian angin ke balik gunung at…
  • Pagi PecahPagi pecah dalam bunyi-bunyiTerasa dingin di pipi. Kuusap hati-hatiHidup seperti mimpiButiran embun ditikam matahari.Telukbetung, 1969Sumber: Horison (Februari, 1974)Puis…
  • Di Rawdah Tak Pernah SepiDi Rawdah tak pernah sepiberagam harap decap-berdecapBerebut sujud, serambut tak beringsutdoa terisak, kelopak mata kejap-berkejapDi Rawdah tak pernah sepi…
  • Yang Telah Lalumeskipun kita sedih sekali waktuketika harus mengenang yang laludalam remang cuaca dan warna ungubayang-bayang dirimu, bayang-bayang dirikumeskipun tak ada lagi rind…
  • Lukakunikmati luka perih sendiriankenangan sendu ternyata hanya fanakunyanyikan duka pedih tak tertahanjiwa kering dan tubuh runtuh percuma2020Puisi: LukaKarya: Gunoto Sa…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.