Puisi: Tidak Ada Jalan Lain (Karya Kirdjomuljo)

Puisi "Tidak Ada Jalan Lain" karya Kirdjomuljo menggambarkan keputusan untuk tetap berpegang pada jalan yang dianggap benar, meskipun menghadapi ...
Tidak Ada Jalan Lain

Bila akhirnya harus terjadi ajalku yang terhina
Ujung tikaman sampai ke ujung usiaku

Tidak aku memilih jalan lain. Datang yang hendak datang
Mati lewat seribu jalan

Tapi jalan kemurnian kemerdekaan?
Jalan menuju kemurnian kebangsaan?
Hanya satu

Dan aku yakin cahaya itu memancar dari berjuta jiwa
Di tanah airku dan di dalam jiwa di dunia

1967

Analisis Puisi:

Puisi "Tidak Ada Jalan Lain" karya Kirdjomuljo adalah sebuah karya yang mengekspresikan komitmen, pengorbanan, dan keyakinan terhadap jalan kemurnian dan kemerdekaan. Dalam puisi ini, penulis mengungkapkan sikap teguh terhadap prinsip-prinsip kemerdekaan dan kebangsaan, meskipun menghadapi ancaman atau penderitaan.

Struktur dan Tema

Puisi ini disusun dengan gaya yang tegas dan lugas, menekankan keputusan akhir penulis untuk mengikuti jalan yang dianggap benar, meskipun itu mungkin mengarah pada kesulitan atau kematian. Struktur puisi ini menggambarkan perjalanan dari perasaan tertekan dan kematian menuju penegasan keyakinan dan perjuangan untuk kemerdekaan.

Simbolisme dan Makna

"Bila akhirnya harus terjadi ajalku yang terhina / Ujung tikaman sampai ke ujung usiaku"

Bait ini menggambarkan kesiapan penulis menghadapi kematian atau penderitaan yang mungkin datang sebagai akibat dari perjuangan. "Ajalku yang terhina" mencerminkan kemungkinan akhir yang tidak mulia, tetapi penulis siap menghadapinya dengan keberanian.

"Tidak aku memilih jalan lain. Datang yang hendak datang / Mati lewat seribu jalan"

Penulis menegaskan bahwa dia tidak akan menyimpang dari jalannya, meskipun banyak kemungkinan atau risiko. Pilihan untuk tidak memilih "jalan lain" menunjukkan komitmen dan dedikasi terhadap prinsip-prinsip kemerdekaan dan kebangsaan. "Mati lewat seribu jalan" menunjukkan bahwa kematian atau penderitaan bisa datang dari berbagai arah, tetapi prinsip tetap yang utama.

"Tapi jalan kemurnian kemerdekaan? / Jalan menuju kemurnian kebangsaan? / Hanya satu"

Bait ini menggarisbawahi keyakinan penulis bahwa meskipun ada banyak jalan yang mungkin, jalan menuju kemurnian dan kemerdekaan hanya ada satu. Ini menekankan pentingnya konsistensi dan kesetiaan terhadap nilai-nilai fundamental yang diyakini.

"Dan aku yakin cahaya itu memancar dari berjuta jiwa / Di tanah airku dan di dalam jiwa di dunia"

Penulis percaya bahwa cahaya kemurnian dan kemerdekaan tidak hanya datang dari dirinya sendiri, tetapi juga dari banyak orang yang memiliki keyakinan yang sama di seluruh dunia. Ini menunjukkan rasa solidaritas dan kebanggaan terhadap perjuangan kolektif untuk kebebasan dan keadilan.

Puisi "Tidak Ada Jalan Lain" karya Kirdjomuljo adalah sebuah pernyataan kuat tentang komitmen terhadap prinsip kemurnian dan kemerdekaan. Dengan bahasa yang penuh keyakinan dan tegas, puisi ini menggambarkan keputusan untuk tetap berpegang pada jalan yang dianggap benar, meskipun menghadapi risiko atau kesulitan.

Pesan utama dari puisi ini adalah pentingnya tetap setia pada prinsip dan keyakinan, bahkan ketika dihadapkan pada penderitaan atau kematian. Penulis menekankan bahwa meskipun banyak jalan yang bisa ditempuh, hanya ada satu jalan yang benar menuju kemerdekaan dan kemurnian. Melalui puisi ini, Kirdjomuljo mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai yang mereka pegang teguh dan bagaimana mereka akan tetap berdiri teguh dalam perjuangan mereka untuk keadilan dan kebebasan.

Kirdjomuljo
Puisi: Tidak Ada Jalan Lain
Karya: Kirdjomuljo
Biodata Kirdjomuljo:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Kirdjomuljo
  • Ejaan yang Disempurnakan: Kirjomulyo
  • Kirdjomuljo lahir pada tanggal 1 Januari 1930 di Yogyakarta.
  • Kirdjomuljo meninggal dunia pada tanggal 19 Januari 2000 di Yogyakarta.
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.