Puisi: Sungai (Karya L.K. Ara)

Puisi "Sungai" karya L.K. Ara mengingatkan kita akan dampak dari tindakan manusia terhadap lingkungan dan nilai dari melestarikan alam.
Sungai

Seorang murid SD menangis
Ia kehilangan sungai
Tempat ia mandi
Tempat ia mencuci
Tempat ia bermain
Adalah sungai
Beri aku sungaiku, tangisnya

Orang-orang kasihan padanya
Orang memberi mainan
Orang-orang mengirim cd
Tapi tetap ia menangis
Kembalikan sungaiku, tangisnya

Orang-orang tak dapat memberi sungai
Karena air sungai sudah tak ada
Sungai yang dulu airnya jernih
Kini berubah jadi kotor
Orang-orang menggali timah
Mengotori sungai

Bangka, Desember 2003

Analisis Puisi:

Puisi "Sungai" karya L.K. Ara menyajikan sebuah refleksi mendalam tentang kerinduan dan kerusakan lingkungan melalui narasi sederhana namun kuat. Dengan menggunakan seorang murid SD sebagai tokoh utama, puisi ini menyentuh tema kehilangan dan kerusakan alam serta menunjukkan dampak dari tindakan manusia terhadap lingkungan.
  • Bait 1: Bait pertama memperkenalkan seorang murid SD yang merasa kehilangan sungai. Sungai ini bukan hanya sebuah badan air, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-harinya—tempat mandi, mencuci, dan bermain. Tangisan murid mencerminkan kerinduan yang mendalam terhadap sesuatu yang sangat berarti baginya. Penggunaan kata "Beri aku sungaiku" menunjukkan betapa pentingnya sungai tersebut dalam kehidupannya, serta rasa kehilangan yang dirasakannya.
  • Bait 2: Di bait ini, reaksi orang-orang terhadap tangisan murid diperlihatkan. Meskipun mereka memberi mainan dan mengirim CD, usaha mereka tidak mampu menggantikan apa yang telah hilang. Tangisan murid yang terus berlanjut, meskipun sudah diberikan penghiburan dalam bentuk materi, menggarisbawahi bahwa tidak ada yang bisa menggantikan sungai yang hilang.
  • Bait 3: Bait terakhir menjelaskan sebab dari hilangnya sungai. Air sungai yang dulunya jernih kini berubah menjadi kotor akibat tindakan manusia—penggalian timah yang mengotori sungai. Bait ini menggarisbawahi kerusakan lingkungan dan tindakan manusia yang berdampak negatif terhadap alam. Puisi ini menyoroti bahwa kerusakan ekologis tidak hanya menyebabkan kehilangan fisik tetapi juga mengakibatkan penderitaan emosional bagi mereka yang bergantung pada lingkungan tersebut.

Tema dan Makna

Puisi "Sungai" mengeksplorasi tema kerinduan, kehilangan, dan kerusakan lingkungan. Melalui lensa seorang murid SD, L.K. Ara mengungkapkan betapa mendalamnya hubungan antara manusia dan lingkungan alaminya. Sungai, sebagai simbol kehidupan dan kebahagiaan masa kecil, kehilangan kehadirannya akibat tindakan manusia yang merusak. Keberadaan sungai yang kotor dan tidak dapat dikembalikan menyiratkan bahwa beberapa kerusakan lingkungan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki.

Gaya Penulisan

L.K. Ara menggunakan gaya penulisan yang langsung dan sederhana untuk menyampaikan pesan yang kuat. Bahasa yang lugas dan narasi yang emosional memungkinkan pembaca untuk merasakan keputusasaan dan kerinduan murid SD. Kontrasts antara penghiburan materi dan kehilangan yang mendalam memperkuat pesan puisi ini tentang nilai dan pentingnya lingkungan alami dalam kehidupan manusia.

Puisi "Sungai" karya L.K. Ara adalah sebuah karya yang menyentuh tentang kehilangan, kerinduan, dan kerusakan lingkungan. Dengan menyajikan narasi dari perspektif seorang anak yang kehilangan sesuatu yang berharga, puisi ini mengingatkan kita akan dampak dari tindakan manusia terhadap lingkungan dan nilai dari melestarikan alam. Puisi ini tidak hanya mengajak pembaca untuk merenung tentang keindahan dan kepentingan lingkungan, tetapi juga mendorong refleksi tentang tanggung jawab kita dalam menjaga dan melindungi sumber daya alam.

Puisi
Puisi: Sungai
Karya: L.K. Ara

Biodata L.K. Ara:
  • Nama lengkap L.K. Ara adalah Lesik Keti Ara.
  • L.K. Ara lahir di Kutelintang, Takengon, Aceh Tengah, 12 November 1937.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.