Analisis Puisi:
Puisi "Selamat Datang, Jenderal Sudirman" karya M. Saribi Afn adalah sebuah penghormatan kepada Jenderal Sudirman, salah satu pahlawan Indonesia yang terkenal. Puisi ini menggambarkan kedatangan Jenderal Sudirman dengan nuansa yang penuh rasa hormat dan kebanggaan.
Penghormatan kepada Pahlawan: Puisi ini dengan tulus menghormati Jenderal Sudirman sebagai seorang pahlawan yang telah berjuang di medan perang. Penggunaan kata-kata seperti "Jenderal tak berbintang" dan "jenderal disayang" menunjukkan penghormatan yang mendalam terhadap kepemimpinan dan perjuangan beliau.
Alam dan Lingkungan: Puisi ini memanfaatkan gambaran alam dan lingkungan sekitar untuk menciptakan suasana yang meriah dan penuh dengan rasa syukur. Daun-daun pohon, bunga-bunga, burung, jamur hutan, air pegunungan, dan angin padesan digambarkan sebagai bagian dari penerimaan yang hangat terhadap kedatangan sang jenderal.
Kemulian dan Ketulusan: Puisi ini mencerminkan kemuliaan dan ketulusan Jenderal Sudirman dalam perjuangannya melawan penjajah Belanda. Kata-kata seperti "wajah penduduk seperti daun cendawan disiram air hujan subur dan jernih" menggambarkan bagaimana kehadiran sang jenderal membawa kedamaian dan kemakmuran kepada rakyat.
Peran Seorang Pemimpin: Puisi ini juga menyoroti peran seorang pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya. Ketika sekelompok perawan membawa bunga untuknya, Jenderal Sudirman menolaknya dan meminta agar bunga-bunga itu diberikan kepada anak-anak yang berjuang di medan perang. Ini menunjukkan prioritasnya yang tinggi terhadap kesejahteraan rakyat dan perjuangan kemerdekaan.
Kembali ke Tanah Air: Puisi ini menciptakan gambaran indah tentang kedatangan Jenderal Sudirman kembali ke tanah airnya, Yogyakarta, yang disambut dengan penuh rasa cinta dan hormat oleh penduduk setempat. Hal ini mencerminkan pentingnya kepulangan pahlawan ke tanah air setelah berjuang melawan penjajah.
Puisi "Selamat Datang, Jenderal Sudirman" adalah sebuah penghormatan yang hangat dan penuh rasa cinta kepada salah satu pahlawan besar Indonesia. Ini menggambarkan bagaimana kepemimpinan, keberanian, dan ketulusan seorang pemimpin dapat membawa perubahan positif kepada rakyatnya dan meraih kemerdekaan.