Puisi: Sajak Hijau, Putih dan Jingga (Karya Sugiarta Sriwibawa)

Puisi: Sajak Hijau, Putih dan Jingga Karya: Sugiarta Sriwibawa
Sajak Hijau, Putih dan Jingga

Senzoku

Sarang burung bisu
Merangkum kabut
Mencengkeram lagu


        Payung

        Payung terkembang
        Angin badai ditantang
        Kabut melayang


Yokohama

Berkaca duka
Pelabuhan terbuka
Kubasuh muka


        Salju

        Pusara bumi
        Putih dalam sedekap
        Terbujur senyap


Ari-cang

Terlena ancaman
Rahim dalam bayang
Boneka sayang


        Kebun Binatang Ueno

        Ria sejenak kera
        Pedihku sandiwara
        Melipur anak


Lumut

Ikan terlena
Mata sisik mutiara
Hijau nirmala


        Hibiya
        
        Sejuta kembar wajah
        Matanya bertanya
        Aku berbaju zirah


Musim Gugur

Bumi yang sahid
Ah, tak kusangka pamit
Daun yang jingga

Tokyo, 1966

Sumber: Garis Putih (1983)

Puisi: Sajak Hijau, Putih dan Jingga
Puisi: Sajak Hijau, Putih dan Jingga
Karya: Sugiarta Sriwibawa

Biodata Sugiarta Sriwibawa:
  • Sugiarta Sriwibawa lahir di Surakarta, pada tanggal 31 Maret 1932.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sepupu kunjungi aku sekali waktu. kita sudah lama kenal. telah banyak kau potret pantai dan muslihat yang dibuat raksasa untuk menjebak musafir agar terdampar. sekaran…
  • Menelepon KauApakah kau ada di sana?Apakah kau ada?Apakah kau?Di pusat malam, dari dalam dirikuSeorang peragu bertanya-tanya.Apakah cuaca kurang sehat ataukau sedang tidur memimpik…
  • Jendela PerpustakaanLangit menyentuh buku-buku padasore hari ketika para pengunjungdiminta berhenti membaca.Seorang petugas akan menutupnyadan tidak menyadari pertemuansingkat mere…
  • IbuBetapa cinta kasih pada anaknya.    Anakku, buah hatiku. Dari kecil anak, kaukubesarkan. Kubesarkan dengan air susuku, yang tiada dengan kuhemat-hematkan, senantiasa k…
  • Lembar Kartu Pos (1) soalnya kau tak pernah tegas menjelaskan keadaanmu,tak pernah tegas mengakui bahwa harus menyelesaikanperkaramu dengan-Kusurat…
  • TerlepasKalau dunia mulai dirasa hampasinar mentari tidak lagi berwaktu tibasiang, malam, pagi dan petangtiada lagi yang dapat dirancang.Terkaparlah dia atas punggungnyamerajut kha…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.