Puisi: Potret Soekarno oleh Hatta (Karya Wing Kardjo)

Puisi: Potret Soekarno oleh Hatta Karya: Wing Kardjo
Potret Soekarno oleh Hatta


Sebagai pencinta seni ia ingin memandang semuanya dalam keindahan,
dalam suasana harmonis, dalam kesatuan yang bulat. Jiwanya luka
melihat keretakan hingga persatuanlah yang menjadi pokok dan
akhir dari segala tujuannya.

Karena mementingkan garis-garis besar saja, ia tak menghiraukan
detail, sekalipun pasal yang menentukan. Ia mengira yang indah
dalam pikirannya adalah realitas. Itulah sebabnya ia terbentur
dalam kenyataan. Ada keretakan jiwa antara politikus

dan seniman. Sebenarnya aneh sebab sebagai arsitek,
sebagai seniman ia mampu melihat lukisan
sampai ke detail-detailnya. Ia tunjukkan

mana yang kurang, mana yang belum sempurna, dan
sering dengan petunjuk-petunjuknya ia menyuruh
melakukan perubahan dan perbaikan.


Sumber: Fragmen Malam, Setumpuk Soneta (1997)


Puisi Wing Kardjo
Puisi: Potret Soekarno oleh Hatta
Karya: Wing Kardjo

Biodata Wing Kardjo:
  • Wing Kardjo Wangsaatmadja lahir pada tanggal 23 April 1937 di Garut, Jawa Barat.
  • Wing Kardjo Wangsaatmadja meninggal dunia pada tanggal 19 Maret 2002 di Jepang.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Anak Pantai Pulanglah, anak pantai! Ke laut, ke ombak yang garang Melintasi tebing dari rimba Dari rasa menekan, dari kembara yang mendalam.…
  • Ingatan Siapakah itu yang sedang duduk di pojok sana? Apakah Arnash atau Anna Farhana atau Marla dan siapa tahu Savitri?! Yang pasti bukan Jajang! Gila! Eropa yang begini l…
  • Tahun 2000 Akhirnya sampai juga di Tahun Duaribu kami berkumpul berdekatan sambil menunggu pergantian abad lama ke abad baru bukan main ramainya kami di rumah Oom Hay-djoen …
  • Malam Terang di Jakarta Bulan berlayar, hatiku hambar Malam begini malam berbisa Karena aku bukan di tempatnya Dan rasa dada terbakar Bulan…
  • Potret Bangsa Masa presiden dua dan tiga awan hitam dan kebakaran hutan menebar tuba merentang jala jutaan orang Indonesia teken kontrak begitu menjadi manusia Indonesia a…
  • Bali (1) Puisi tentang Bali Tetap saja yang terlihat yang selalu dulu-dulu bagaikan plat gramofone berputar-putar jalan di tempat. Krismo…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.