Puisi: Jalan Jempiring (Karya Kirdjomuljo)

Puisi "Jalan Jempiring" menawarkan refleksi yang mengundang pembaca untuk merenung tentang pilihan hidup dan dampaknya terhadap perasaan dan ...
Jalan Jempiring

Derai daunan tiba pelahan
beserta keindahan senja
bersama seujud wajah wanita

Aku tertegun
antara hati dan puisi
bersilang antara dua kehendak

Ke mana akan pergi
menuruti hati
atau menuruti hari

Dan langit baru melupakan
keduanya

Sumber: Romansa Perjalanan (1979)

Analisis Puisi:

Puisi "Jalan Jempiring" karya Kirdjomuljo adalah karya yang meresap dengan keindahan dan dilema emosional. Dengan menggunakan elemen alam dan personal, puisi ini mengeksplorasi perasaan hati dan keputusan hidup dalam konteks yang indah namun penuh dengan pertentangan batin.

Gambaran Alam dan Keindahan

Puisi ini dimulai dengan deskripsi indah dari alam, di mana "derai daunan tiba pelahan" dan "keindahan senja" digambarkan bersama dengan "seujud wajah wanita".

"Derai daunan tiba pelahan / beserta keindahan senja / bersama seujud wajah wanita"

Gambaran alam yang tenang ini memberikan latar belakang yang harmonis dan estetis, menyiratkan suasana reflektif dan melankolis. Keindahan senja dan wajah wanita menjadi simbol dari keindahan dan kedamaian yang berhubungan dengan perasaan yang mendalam.

Konflik Batin dan Pilihan

Konflik utama dalam puisi ini adalah pertentangan antara mengikuti hati dan mengikuti hari. Penggunaan kata "tertegun" mencerminkan kebingungan atau kekaguman:

"Aku tertegun / antara hati dan puisi / bersilang antara dua kehendak"

Penulis berada dalam dilema antara mengikuti perasaan dalam hati dan realitas yang dihadapi sehari-hari. Pilihan ini menciptakan ketegangan batin yang mendalam, di mana keputusan harus diambil antara keinginan pribadi dan tuntutan eksternal.

Ketidakpastian dan Melupakan

Di akhir puisi, ada penekanan pada ketidakpastian dan pelupaannya langit terhadap kedua pilihan tersebut:

"Dan langit baru melupakan / keduanya"

Langit yang melupakan kedua pilihan mencerminkan ketidakpastian dan keterputusan dari keputusan yang harus diambil. Ini menunjukkan bahwa dalam konteks yang lebih luas, keputusan pribadi mungkin tampak kecil atau tidak berarti dalam grand scheme kehidupan.

Konteks dan Relevansi

Puisi "Jalan Jempiring" menyajikan refleksi mendalam tentang dilema emosional dan keputusan dalam kehidupan manusia. Dalam dunia yang sering kali penuh dengan pilihan dan konflik batin, puisi ini menggarisbawahi ketegangan antara mengikuti keinginan pribadi dan menanggapi tuntutan atau realitas sehari-hari.

Dengan menggunakan elemen alam sebagai latar belakang, Kirdjomuljo menciptakan suasana yang melankolis dan reflektif, mendorong pembaca untuk merenungkan perasaan mereka sendiri dan keputusan yang harus diambil dalam hidup. Melalui gambaran keindahan senja dan wajah wanita, puisi ini juga mengingatkan kita tentang keindahan yang ada dalam momen-momen perenungan dan ketidakpastian.

Puisi "Jalan Jempiring" adalah puisi yang menggabungkan keindahan alam dengan perasaan batin dan konflik emosional. Kirdjomuljo berhasil mengungkapkan dilema antara mengikuti hati dan menanggapi realitas dengan cara yang mendalam dan penuh perasaan. Puisi ini menawarkan refleksi yang mengundang pembaca untuk merenung tentang pilihan hidup dan dampaknya terhadap perasaan dan keputusan pribadi.

Kirdjomuljo
Puisi: Jalan Jempiring
Karya: Kirdjomuljo
Biodata Kirdjomuljo:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Kirdjomuljo
  • Ejaan yang Disempurnakan: Kirjomulyo
  • Kirdjomuljo lahir pada tanggal 1 Januari 1930 di Yogyakarta.
  • Kirdjomuljo meninggal dunia pada tanggal 19 Januari 2000 di Yogyakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.