Puisi: Always in the Morning (Karya Wing Kardjo)

Puisi: Always in the Morning Karya: Wing Kardjo
Always in the Morning (1)


Surat-surat apakah yang kautulis
pagi, malam, tak henti-henti pada dunia
mati, hingga alam kembali menciptakan
lagi dirimu dari tanah, air, api dan udara?

Siapa yang pertama
bangun dari tidur mimpinya? Eva
membuka mata, menyisihkan selimut,
menggeliat, matahari sudah setinggi hati!

Angin lembut, daun
hening, rambut terurai bening.
Kapan lagi kalau bukan kini?

Tahun demi
tahun lewat, kaukah
itu ibu dari segala rindu?


Always in the Morning (2)


Siapakah anak yang hilang
tersesat dalam hutan dongeng,
bayi itu yang kautimang-timang,
kaujaga serta kaubesarkan dulu?

Surat-surat apakah
kauterima untuk mengganti
yang pergi, menghibur diri
dari yang alpa sekian tahun?

Potret-potret kabar apa
kaupandang pagi, siang, malam
bila lampu mulai menyala membakar

apa-apa yang fana menjadi
baka, kenangan yang berpusat dalam
diri, begitu pelan bicara dan hati-hati.


Sumber: Fragmen Malam, Setumpuk Soneta (1997)


Puisi Wing Kardjo
Puisi: Always in the Morning
Karya: Wing Kardjo

Biodata Wing Kardjo:
  • Wing Kardjo Wangsaatmadja lahir pada tanggal 23 April 1937 di Garut, Jawa Barat.
  • Wing Kardjo Wangsaatmadja meninggal dunia pada tanggal 19 Maret 2002 di Jepang.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • La NauseeBukankah lega    kini sehabis tiada daya        terbaring lesu memandang dunia biru            tanpa batasBukan…
  • KartiniApakah yang lebih sedihdari nyanyian salihApakah yang lebih sunyidari keluh ke langit tinggiPutih: betapa bersihpikiran jernih1964Sumber: Horison (April, 1971)Analisis …
  • Surat pada Seorang Ibu    Ibu, tak pernah kulupakan sinarwajahmu: matahari waktu pagikala kaubuka jendela, benaraku bangun, sadarlalu bangkit, memandang keluardaun-daun h…
  • Sajak dalam Angin Beri aku mimpi bagai seribu lilin, tak putus-putus nyala dalam malam-malam dingin hingga kelam tak mau lagi berbenah di kamarku, ruang yan…
  • Nyanyian Junjungan. Aku tahu Apa yang mesti kucintai, Hidup Tetapi udara yang mesti kuhirup Gemetar dan lapar Tak sampai ikut membusuk. Arti Cumbuan kuntum dan duri Nyan…
  • Le Lac Leman Untuk Toeti Heraty bagai sebuah buku yang halaman-halamannya telah kaukenal, dan nomor-nomor urutannya pun kauhafal, sebuah kalimat bisa berhenti pa…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.