Puisi: Setangkai Anggrek Ungu (Karya Fridolin Ukur)
Puisi: Setangkai Anggrek Ungu
Karya: Fridolin Ukur
Setangkai Anggrek Ungu
Setangkai anggrek ungu
berbunga tiga
berlilit pita merah di tangkai
lembut menatap diri
bersama beningnya mata si bocah lelaki
tanpa kata sepatah
senyumnya pun mekar
begitu polos, begitu tulus
jejari kecil terulur ramah,
lalu setangkai anggrek ungu
berbunga tiga
berpindah tangan,
dari si bocah lelaki
kepadaku, angkatan yang mulai menua!
Setangkai anggrek ungu
berpita merah di tangkai
adalah perlambang harap dan pinta
kawula muda, seakan berkata:
berilah kami cinta
dan bukan gula-gula;
berilah kami kesetiaan
dan bukan ocehan masa depan!
Biarlah kasih yang sejati
menghangati hatimu, ma' dan abah
mekar berbunga di dadamu, teteh
harum mewangi di jantungmu, akang!
Pita merah pengikat tangkai
anggrek berbunga tiga
adalah kesetiaan yang menyala
ikatan segala generasi
dulu, kini dan nanti
Sukabumi, 14 November 1989
Catatan:Sebuah puisi di hari ulang tahun Gereja Kristen Pasundan ke-55.
Puisi: Setangkai Anggrek Ungu
Karya: Fridolin Ukur
Biodata Fridolin Ukur:
- Fridolin Ukur lahir di Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, pada tanggal 5 April 1930.
- Fridolin Ukur meninggal di Jakarta, pada tanggal 26 Juni 2003 (pada umur 73 tahun).