Puisi: Sanglot (Karya Beni R. Budiman)

Puisi: Sanglot Karya: Beni R. Budiman
Sanglot


Kesedihan bagaimanapun bukan harapan
Tapi biji benalu yang hinggap bersama
Burung. Dan matahari, angin, dan hujan
Mengirim gairah hidup yang baru bertahan

Dan paruh burung tak pernah mampu menolak
Makanan. Seperti juga kesedihan tak memilih
Tempat berteduh. Semua daerah baginya indah
Dan sebagai pohonan kita pun ibarat limban

Bagi segala kesedihan berjalan. Seperti kematian
Kesedihan menjelma kenyataan yang kita cintai
Mainan yang seringkali membuat takut dan bosan


1997

Sumber: Horison (Februari, 2000)

Puisi: Sanglot
Puisi: Sanglot
Karya: Beni R. Budiman

Biodata Beni R. Budiman:
  • Beni R. Budiman lahir di desa Dawuan, Kadipaten, Majalengka, pada tanggal 10 September 1965.
  • Beni R. Budiman meninggal dunia di Bandung pada tanggal 3 Desember 2002.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Guernica * Runtuhan puing itu selalu bercerita di matamu Jaga bercak hitam sisa kobaran api yang geram Bertahun air mata pun tak kuasa memupus jejak Dan hujan malah membekuka…
  • Di Pelabuhan Cirebon “Mon beau navire O ma memoire Avons-nous assez navigue” (Guillame Apollinaire) Di pelabuhan Cirebon, laut dan hatiku beradu Gemuruh. Kapal-kapal berlaya…
  • Melankolia Seperti barisan mahoni di tepi jalan Tubuhku tegak sepanjang ceruk subuh Dan bayang hitamku terkapar di aspal Menekuri arah kendaraan dan merkuri …
  • Lagu Pohon Pala Waktu selalu menolak bumi Menjadi abadi Karenanya jenis kelamin Tak lagi guna:  Semua hamba Semua iba Sebuah jembatan gantung dari bambu dan jeram …
  • Kadipaten Dua rel kereta membagi kota yang tak mau Mati. Lalu lalang orang sepanjang lorong Pasar. Kendaraan yang datang dan pulang Menghardik sepi, tapi juga membawa nyeri …
  • Kasmaran bersama Diwana Fikri Aghniya Tiba-tiba saja kita seperti orang yang sedang Belajar menjadi anak dan ayah. Di mesjid itu Keharuan seperti sungai gunung men…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.