Puisi: Sampai Masa Tuaku (Karya Fridolin Ukur)
Puisi: Sampai Masa Tuaku
Karya: Fridolin Ukur
Sampai Masa Tuaku
Adalah hari ini
dua angka saling bercumbu
dalam satu lingkaran: 69
tanda perbatasan
sebelum menyandang usia
tujuh puluhan
Di kedalaman batin,
ada risau mengusik rasa
mungkinkah aku sempat mengagumi
mentari pagi di musim hujan
senja menyala di musim kemarau?
Masihkah aku sempat mendengar
suara tekukur di semak belukar
berlagu menyambut pagi?
Akan kesejukan yang sangat ramah
menyentuh hati yang resah
seperti kuntum bunga merekah
mengantar usia yang kian menua;
sebuah sumpah setia
sebuah janji menyayang:
"Sampai masa tuamu
Aku tetap Dia
dan sampai putih rambutmu
Aku menggendong kamu
Aku telah melakukannya
dan mau menanggung kamu terus;
Aku mau memikul kamu
dan menyelamatkan kamu."
Puisi: Sampai Masa Tuaku
Karya: Fridolin Ukur
Fridolin Ukur:
- Fridolin Ukur lahir di Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, pada tanggal 5 April 1930.
- Fridolin Ukur meninggal di Jakarta, pada tanggal 26 Juni 2003 (pada umur 73 tahun).