Puisi: Rahsia Alam (Karya Rustam Effendi)

Puisi | Rahsia Alam | Karya | Rustam Effendi | Kulihat kupu-kupu berkejar-kejaran/ Kulihat burung berédar-édaran/ Kudengar air menderu-deru/ Kukang ..
Rahsia Alam


Kulihat kupu-kupu berkejar-kejaran.
Kulihat burung berédar-édaran.
Kudengar air menderu-deru.
Kukang lutung berseru-seru.

Kulihat manusia bergelak-gelakan.
Kulihat héwan beranak-anakan.
Kudengar angin sabung-menyabung.
Banyak erti di dalam kandung.

Kutangkap si-tiupan berbisik-bisikan.
Rahsia besar mereka paparkan.
Berontak darah dalam dadaku
Mengerti 'ndak, terdengar tentu.


Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Rahsia Alam" karya Rustam Effendi memiliki beberapa elemen yang menarik. Berikut adalah beberapa hal menarik dari puisi tersebut:
  1. Deskripsi Alam: Puisi ini menggambarkan kehidupan alam dengan menggunakan berbagai gambaran, seperti kupu-kupu yang berkejar-kejaran, burung yang beredar-edaran, air yang menderu-deru, dan kera lutung yang berseru-seru. Puisi ini menciptakan gambaran yang hidup dan penuh dengan kegiatan alam yang beragam.
  2. Perbandingan Manusia dan Hewan: Puisi ini menciptakan kontras antara perilaku manusia dan hewan. Sementara manusia bergelak-gelakan, hewan beranak-anakan. Hal ini menunjukkan perbedaan dalam cara manusia dan hewan berinteraksi dengan alam dan satu sama lain. Puisi ini mengajak pembaca untuk memikirkan perbedaan tersebut.
  3. Penyingkapan Rahasia Alam: Puisi ini menyiratkan bahwa alam memiliki rahasia besar yang disembunyikan. Si-tiupan yang berbisik-bisikan mengungkapkan rahasia ini. Puisi ini menimbulkan rasa ingin tahu dan keingintahuan terhadap rahasia-rahasia yang tersembunyi dalam alam.
  4. Perasaan Emosional: Puisi ini mengungkapkan perasaan emosional yang timbul dalam diri penyair. Darahnya berontak dan ia merasa mengerti dan mendengar dengan jelas. Puisi ini menciptakan suasana kegembiraan, keheranan, dan kekaguman yang mungkin dirasakan oleh penyair dalam mengamati dan memahami rahasia alam.
Puisi "Rahsia Alam" menggambarkan kehidupan alam, perbandingan manusia dan hewan, penyingkapan rahasia alam, serta perasaan emosional penyair. Puisi ini menciptakan gambaran yang hidup tentang alam dan merangsang rasa ingin tahu terhadap rahasia-rahasia yang ada di dalamnya.

Rustam Effendi
Puisi: Rahsia Alam
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.