Puisi: Pejuang (Karya Bahrum Rangkuti)

Puisi "Pejuang" karya Bahrum Rangkuti menggambarkan semangat perjuangan, keberanian, dan kegigihan seorang pejuang dalam meniti perjalanan hidupnya.
Pejuang


Jadilah pejuang, Qomaruz Zaman
bersama kawan-kawanmu se-Angkatan
Hingga Langit akan senyum
tanah air merdu dan harum

Meski serasa 'kan patah tulang
belulang dan halangan bertubi-tubi
tatap tujuan. Malaikat membuka jalan lapang
Dan tercapai keridhaan Ilahi

Inilah jihad di jalan Tuhan
agar tahu kedalaman laut Wahyu
dan irfan Ilahi. Langit memanggil selalu

Pebila Tuhan berjalan di depan
datang muncul Ath-Thariq, pelambang
Muhammad bagai dulu. Kelian tak usah bimbang


7-12-1970

Sumber: Horison (Desember, 1971)

Analisis Puisi:
Puisi "Pejuang" karya Bahrum Rangkuti menggambarkan semangat perjuangan, keberanian, dan kegigihan seorang pejuang dalam meniti perjalanan hidupnya.

Semangat Pejuangan: Puisi ini langsung dibuka dengan panggilan untuk menjadi pejuang, ditandai dengan ungkapan "Jadilah pejuang, Qomaruz Zaman." Ini menciptakan atmosfer semangat dan keberanian untuk menghadapi tantangan hidup.

Solidaritas dan Kawan-Kawan: Dalam baris "bersama kawan-kawanmu se-Angkatan," penulis menyuarakan nilai solidaritas dan dukungan bersama, menekankan pentingnya bersatu untuk mencapai tujuan bersama.

Tekad yang Kuat: Meskipun penulis menyiratkan bahwa perjalanan pejuangan tidak selalu mudah dengan ungkapan "Meski serasa 'kan patah tulang," tekad yang kuat untuk tetap melangkah maju dan mengejar tujuan terlihat melalui baris "tatap tujuan."

Pemahaman Agama dan Tujuan Ilahi: Terdapat elemen agama yang kuat dengan pembicaraan tentang jihad di jalan Tuhan, "agar tahu kedalaman laut Wahyu dan irfan Ilahi." Puisi ini mencerminkan perjuangan spiritual dan pencarian makna hidup yang lebih dalam.

Optimisme dan Keridhaan Ilahi: Meskipun penulis menyebutkan adanya rintangan dan halangan, terdapat keyakinan bahwa "Malaikat membuka jalan lapang" dan bahwa dengan menjalani perjuangan tersebut, akan tercapai "keridhaan Ilahi."

Referensi Sejarah dan Agama: Puisi ini mengandalkan referensi sejarah dan agama, seperti panggilan Ath-Thariq dan perbandingan dengan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Ini memberikan dimensi historis dan religius yang dalam pada puisi.

Puisi "Pejuang" merangkai kata-kata dengan penuh semangat, mengajak pembaca untuk menapaki perjalanan hidup dengan keberanian dan tekad yang kuat. Dengan sentuhan religius dan referensi sejarah, puisi ini menggambarkan perjuangan sebagai bagian integral dari pencarian makna dan keridhaan Ilahi.

Bahrum Rangkuti
Puisi: Pejuang
Karya: Bahrum Rangkuti

Biodata Bahrum Rangkuti:
  • Bahrum Rangkuti lahir pada tanggal 7 Agustus 1919 di Galang, Deli Serdang, Sumatra Utara.
  • Bahrum Rangkuti meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1977 di Jakarta.
  • Bahrum Rangkuti adalah salah satu Sastrawan Angkatan '45.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sonata Senja di Batas Kata Alun syair lagu itu telah meliuk dan masuk ke kamar pengantin yang penuh dengan riasan bunga dan aroma; kata-kata…
  • BukitBukit tanpa pohonan dan rumputanBukit gundul tanpa aspalSebuah danau penuh kurcaciSebuah kapal ada di laciSatu-satu tetes peluh dari pundakSatu-satu tubuh rebah tanpa gerakSer…
  • Surat Kasih Cerah berubah mendung; mengungsi permainan warna, Seruan, gerak dayung; gelepar guruh menjadi hujan. Pohon naungan, kereta dorong, mencari anak dan r…
  • CurutCurut dan tikus, kremi dan cwimiSepiring nasi putihKita telah menulis panjang sekaliGugusan-gugusan kasihDaun apa-apa, ulat keket di srikayaSemut beriring rayap menyayat mataU…
  • Petang HariDi kaki langit kemerah-merahan,Bercelup kesumba sepuhan petang,Alam bermandi sinar-sinaran,Aneka rona permai dipandang.Di sana-sini unggas bernyanyi,Mengucap selamat met…
  • Mak Oi Mak oi, sekiranya dunia masih minta dijelaskan cemerlang apa yang begitu dicinta. Setidaknya, sayangku sayang, lupakan habis-habis, …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.