Puisi: Pantun di Jalan Panjang (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi: Pantun di Jalan Panjang Karya: Hartojo Andangdjaja
Pantun di Jalan Panjang
(Pasaman - Bukittinggi)


Mobil tua merangkaki jalan panjang
mengerang di sepanjang bibir jurang
Dari jendela berlepasan mimpi-mimpi ke balik Kenang;
Sebuah ladang, dua hati dan satu bisikan: ah, abang

Mobil tua bergegar mendaki tanjakan
roda-roda meraba jalanan berhujan
Cinta lama terkibar dalam angan:
dua bersua, satu meminta, lain memesra: jangan

Bangsi terdengar di kaki bukit
nyanyian menyangsai ke lengkung langit
Janji tertebar di dangau alit
tangan melambai mengucap pamit

Mobil tua melata di sela hutan para
seram terberai di wajah-wajah teduh rimba
Berapa lama di pojok tanah air tercinta
salam kulambai pada wajah-wajah jauh di Jawa

Jalan melingkar di pinggang bukit
awan mengelai di kaki langit
Hidup tak kusedar betapa pahit
rawan menyangsai tanpa jerit

Mobil tua terengah tiba di senja
jalan bermuara di kota jelita
Hidup betapa merekah tiba-tiba
bergantungan di warna ria lelampu kota


Sumber: Buku Puisi (1973)

Catatan:
Semacam seruling di Minangkabau.

Puisi Hartojo Andangdjaja
Puisi: Pantun di Jalan Panjang
Karya: Hartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Hartojo Andangdjaja.
  • Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya.
  • Hartojo Andangdjaja lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Penjelasan Menteri Kehutanan tentang Badak Menteri itu berbaju safari dan berkeringat dia gerah padahal ruang itu sejuk ber-AC dia was-was padahal tak ada musuh mengancam …
  • Kucing PersiaTanpa belas kasihan ia mencari-cari sisa pasir pada telapak kakiku. Lidahnya berkilauan seperti dada perawan, tapi ia tak hendak menunjukkan rasa laparnya padaku. Seak…
  • Aku Masih Panjang Umur Atas segala kerelaan-Mu, Tuhanku umurku masih panjang tidak tenggelam dalam pecah tanah gempa bumi tidak juga digulung dalam gelombang raya tsunami …
  • TepulangTanda bahagia rayaCungkup batur nisan kuburanYang menjadi kepastianKata-kata kekekalanInilah jalan pulangMenuju pintuTak ada jalan lainYang menanak restuRumah-rumah piatuMe…
  • KosongKosong yang senyap: gendang telingakosong yang lindap: bola matakosong yang cakap: lidahkosong dikenal bangunan yang sepikosong dikenal bangunan yang sunyikosong dikenal bang…
  • KendiriTidak sebuah, satupun tidak,Yang boleh kuambil menjadi suri,Hanya jika sukma berkehendak,Aku merayau seorang diri.Kulagukan rubai berapa kudapat,Indah, merdunya aku 'ndak ta…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.