Analisis Puisi:
Puisi "Panggilan Pagi Minggu" adalah sebuah puisi yang menggambarkan momen pribadi seorang individu yang merenungkan alam sekitar dan pengalamannya dengan alam tersebut. Puisi ini menciptakan suasana yang tenang dan penuh perenungan.
Lingkungan Alam: Puisi ini menggambarkan penyair yang duduk di "ruang bilik" dan bermain dengan sepotong kembang. Deskripsi tentang bermain kembang menunjukkan kehadiran alam dalam puisi. Alam menjadi teman penyair sepanjang hari.
Penggunaan Imaji: Puisi ini menciptakan imaji yang jelas dan kuat. Kata-kata seperti "Bermain kembang di ujung jari" dan "Mendengung di ombak udara" menggambarkan pengalaman indera penyair dan membantu pembaca merasakan momen ini.
Lonceng Menara: Lonceng menara yang terdengar mengundang unsur spiritual dalam puisi. Lonceng menara sering digunakan untuk memanggil umat ke ibadah atau merayakan keagamaan. Ini mungkin merujuk pada panggilan rohani atau dorongan untuk mencari makna dalam hidup.
Relasi dengan Alam: Puisi ini menyoroti hubungan penyair dengan alam. Ada perasaan kedekatan dan rasa terhubung dengan alam, yang menciptakan suasana yang tenang dan penuh perenungan. Alam juga berperan sebagai penghibur atau teman bagi penyair.
Panggilan Rohani: Pada bagian akhir puisi, ada panggilan kepada Tuhan yang meminta-Nya untuk masuk ke dalam hati penyair. Ini menciptakan elemen rohani dalam puisi dan menunjukkan dorongan untuk lebih mendalami kehidupan rohani.
Penggunaan Bahasa yang Simpel: Penyair menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti dalam puisi ini. Hal ini membuat puisi ini lebih mudah diakses oleh pembaca dan memungkinkan mereka merasakan kedalaman emosi penyair.
Keindahan Kesendirian: Puisi ini menciptakan keindahan dalam kesendirian. Meskipun penyair sendirian, ada perasaan ketenangan dan kedekatan dengan alam yang memberikan kegembiraan.
Puisi "Panggilan Pagi Minggu" adalah puisi yang merenungkan alam dan pengalaman pribadi dengan cara yang tenang dan puitis. Ini memungkinkan pembaca merenungkan hubungan mereka sendiri dengan alam dan spiritualitas mereka sendiri, sambil menikmati keindahan kata-kata yang digunakan dalam puisi.
Puisi: Panggilan Pagi Minggu
Karya: J. E. Tatengkeng
Biodata J. E. Tatengkeng:
- J. E. Tatengkeng (Jan Engelbert Tatengkeng) adalah salah satu penyair Angkatan Pujangga Baru. Nama panggilan sehari-harinya adalah Om Jan.
- J. E. Tatengkeng lahir di Kolongan, Sangihe, Sulawesi Utara, 19 Oktober 1907.
- J. E. Tatengkeng meninggal dunia di Makassar, 6 Maret 1968 (pada umur 60 tahun).