Puisi: O, Bayangan Hitam (Karya Rustam Effendi)

Puisi | O, Bayangan Hitam | Karya | Rustam Effendi | O, Bayangan Hitam/ Yang meréwang, menyelang sawangan pikiran/ Sebagai salah yang tak kan ........
O, Bayangan Hitam


O, Bayangan Hitam,
Yang meréwang, menyelang sawangan pikiran,
Sebagai salah yang tak kan tenggelam
Sekalipun Sukma tak ada sesalan.

O, Bayangan Hitam,
Ba’nak sabak. Menyesak menggoyak kenangan,
Berbalik-balik, menggoda di dalam.
Merunuti mata, tak putus putusan.

O, Bayangan Hitam,
Hening berbaring, di samping berdamping tiduran,
Serasa saat, berpegang bergenggam,
Menghidupi mayat, nak masuk kuburan.

O, Bayangan Hitam,
Yang membayang, sepanjang langkahan pikiran.
Mencurah mata, berenang di tilam,
Merindukan mesra ... akh hanya bayangan.

O, Bayangan Hitam,
Uh mengeluh, mengaduh jeritan di badan.
Begitu berat, menekan Si Silam,
Melebihi masygul, ... Wah rejam bayangan.

O, Bayangan Hitam,
Wah apalah penyudah, pembunuh dosamu.
Supaya saya mendapat berdiam.
Menceraikan pilu ..... O, kamu Kenangan!


Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Beberapa hal menarik dari puisi "O, Bayangan Hitam" karya Rustam Effendi adalah:
  1. Bayangan yang Abstrak: Puisi ini menggambarkan bayangan hitam sebagai entitas yang abstrak. Bayangan hitam tersebut melambangkan hal-hal yang tidak terlihat secara fisik, seperti pikiran, kenangan, dan perasaan yang mengganggu dan tidak dapat dihapus.
  2. Permainan Emosi: Puisi ini menggambarkan permainan emosi yang intens. Penyair mengungkapkan perasaan kegelisahan, kebingungan, dan rasa penyesalan yang muncul akibat hadirnya bayangan hitam. Hal ini menciptakan atmosfer yang misterius dan melankolis.
  3. Kehadiran yang Terus Mengganggu: Bayangan hitam digambarkan sebagai entitas yang terus muncul dan mengganggu. Meskipun penulis berusaha untuk menjauhkan diri darinya, bayangan tersebut tetap ada dan sulit untuk dihindari. Ini mencerminkan beban pikiran dan kenangan yang sulit dihilangkan.
  4. Kontras antara Hidup dan Mati: Puisi ini menciptakan perpaduan antara hidup dan mati. Bayangan hitam digambarkan sebagai sesuatu yang hidup dan bergerak, sementara juga merujuk pada kematian dan kehampaan. Hal ini menciptakan nuansa yang gelap dan melankolis dalam puisi.
  5. Kesedihan dan Rasa Kecewa: Penyair mengekspresikan kesedihan dan rasa kecewa dalam puisi ini. Bayangan hitam menjadi simbol pengkhianatan, kehilangan, dan kekecewaan yang mendalam. Puisi ini menggambarkan perasaan yang rumit dan berat dalam menghadapi bayangan tersebut.
Puisi "O, Bayangan Hitam" menciptakan suasana yang gelap, melankolis, dan penuh teka-teki. Hal ini ditunjukkan melalui penggunaan gambaran bayangan hitam yang abstrak dan permainan emosi yang intens. Puisi ini membangkitkan perasaan kegelisahan dan refleksi tentang hidup, kematian, dan perasaan yang kompleks.

Rustam Effendi
Puisi: O, Bayangan Hitam
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.