Catatan Admin:
Dari segi bentuk, puisi "Mina" bisa digolongkan ke dalam soneta. Puisi ini ditulis pada tanggal 8 Januari 1971. Puisi "Mina" menceritakan tentang salah satu amalan yang dilakukan dalam ibadah haji, yaitu melempar jumrah di Mina.
Analisis Puisi:
Puisi "Mina" karya Bahrum Rangkuti menggambarkan perjalanan spiritual manusia dalam mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang makna hidup dan tujuan akhirnya. Dengan menggunakan nama "Mina" sebagai simbol dari hasrat manusia dalam perjalanan menuju pemahaman ilahi, Bahrum Rangkuti membawa pembaca ke dalam refleksi tentang perjalanan rohani yang tak banyak orang sadari meskipun bersinar gemerlap.
Tema
- Perjalanan Spiritual: Tema utama dalam puisi ini adalah perjalanan spiritual manusia menuju pemahaman yang lebih dalam tentang makna hidup dan keberadaan ilahi. Nama "Mina" digunakan sebagai simbol dari keinginan manusia untuk mencapai pemahaman yang lebih tinggi tentang dirinya dan hubungannya dengan yang Ilahi.
- Pembersihan dan Penyucian: Puisi ini menggambarkan tindakan melempar batu ke tumpukan ula, wustha, dan 'aqabah sebagai simbol pembersihan dan penyucian diri dari pengaruh negatif dan hantu-hantu dalam kebatinan. Hal ini mencerminkan upaya manusia untuk membersihkan diri dari segala kejahatan dan mencapai kesucian spiritual.
- Tujuan Akhir dan Kehidupan Setelah Mati: Puisi ini juga menyoroti tujuan akhir manusia, yaitu bermukim di alam Barzakh dan Akhirah, tempat di mana wajah Ilahi dinyatakan dan amal insan, iman, dan hikmah diperhitungkan. Hal ini menegaskan pentingnya persiapan rohani untuk kehidupan setelah kematian.
Gaya Bahasa
- Metafora: Penggunaan nama "Mina" sebagai simbol perjalanan spiritual manusia menambah kedalaman makna dalam puisi ini. Selain itu, penggunaan tindakan melempar batu sebagai simbol pembersihan dan penyucian juga memberikan dimensi baru pada pemahaman tentang upaya manusia untuk mencapai kesucian.
- Imajeri Kuat: Bahrum Rangkuti menggunakan imajeri yang kuat, seperti langit gemerlap dan tindakan melempar batu, untuk membawa pembaca ke dalam pengalaman perjalanan rohani yang intens dan mendalam.
- Kesederhanaan: Meskipun memiliki makna yang dalam, puisi ini ditulis dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga dapat diakses oleh berbagai lapisan pembaca.
Makna dan Interpretasi
Puisi "Mina" mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan spiritual manusia dalam mencari makna hidup dan tujuan akhirnya. Melalui simbolisme yang kuat, puisi ini menyoroti pentingnya pembersihan diri dan persiapan rohani untuk menghadapi kehidupan setelah mati.
Puisi "Mina" karya Bahrum Rangkuti adalah sebuah penggambaran indah tentang perjalanan spiritual manusia menuju pemahaman yang lebih dalam tentang makna hidup dan tujuan akhirnya. Dengan menggunakan metafora yang kuat dan imajeri yang jelas, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya persiapan rohani dan kesucian dalam mencapai pemahaman ilahi.