Puisi: Lalu Katamu (Karya Fridolin Ukur)

Puisi: Lalu Katamu Karya: Fridolin Ukur
Lalu Katamu
Setangkai sajak untuk kawanku: Liam Khiem Yang


        (I)

        Tugasku hanya membuat sajak
        tentang duniamu dan duniaku
        ketika kita meninggalkan kesalehan
        yang pura-pura, melepas mimpi
        menggapai nanti yang masih belum lahir
        di tengah kehidupan yang berang;

ketika kau mengajak aku
memecahkan cermin, pantulan wajah-wajah
putih, manis, semarak ceria
penuh palsu dan tipu;

        tapi retak-retak kaca
        yang membuat wajah-wajah menjadi
        muram
        penuh luka-luka tersayat
        yang tampak pada
        cermin pecah

lalu katamu:
inilah wajah-wajah yang sebenarnya
bayang-bayang terpatah!

        (II)

        Sajak setangkai ini
        seharusnya bisu

dalam sunyi menerjemahkan
harap yang rebah
angin yang terpatah
suara yang tersumbat

        hak yang terinjak
        karena bintang dan bianglala
        tak mau peduli lagi
        pada nasib manusia dan bumi!

lalu katamu:
kepedulian adalah segala-galanya!

        (III)

        Sajak setangkai ini
        adalah hidup itu sendiri
        memuat misteri
        tak pernah terkupas tuntas;

rahasia yang hanya bisa dibaca
ketika jendela-jendela hati terbuka
dan kesenyapan menghadirkan kejujuran
menatap diri ke relung-relung yang paling rahasia;

        lalu katamu:
        memberlakukan yang diberlakukan Allah!

(IV)

Sajak setangkai ini
ungkapan hidup menyejarah
di dalam peristiwa; menangkap tanda-tanda isyarat
mencari makna,
menembus kabut kebuntuan
menguak fajar pengharapan;

        lalu katamu:
        kita pun wajib membuat sejarah!

(V)

Sajak setangkai ini
adalah segala-galanya
bumi lata dan langit bermega
lengangnya sunyi dan gemuruh kehidupan;

        ia adalah kerapuhan dan ketegasan
        kekinian dan keakanan
        tali dan belati
        menjeritkan duka
        menembangkan suka!

Lalu katamu:
inilah teologi kehidupan!


9 Desember 1993

Puisi: Lalu Katamu
Puisi: Lalu Katamu
Karya: Fridolin Ukur

Biodata Fridolin Ukur:
  • Fridolin Ukur lahir di Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, pada tanggal 5 April 1930.
  • Fridolin Ukur meninggal di Jakarta, pada tanggal 26 Juni 2003 (pada umur 73 tahun).

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.