Puisi: Kepada yang Bergurau (Karya Rustam Effendi)

Puisi | Kepada yang Bergurau | Karya | Rustam Effendi | O, engkau cucu Adam/ yang bermain di taman bunga/ berteduh di bawah bahgia ..... Alangkah
Kepada yang Bergurau


    O, engkau cucu Adam
yang bermain di taman bunga, berteduh di bawah bahgia.
    Alangkah senang sentosamu, menyedapi buah yang lezat,
                    bertangkai di pohon Asmara.

    O, engkau Ratna alam,
yang bertilam kesuma nyawa, disimbur Asmara juwita.
    Soraikan gelak suaramu,
dipeluki tangan yang lembut, dicium, diriba Permata.

    O, engkau makhluk Tuhan.
Sepatah madah tolong dengarkan, tolong pikirkan,
    sekalipun tuan dalam bergurau.

    Jauh bersunyi tolan,
seorang béta dalam berduka, tiap ketika,
    merindukan tanah dapat merdéka.


Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Kepada yang Bergurau" karya Rustam Effendi memiliki beberapa elemen yang menarik. Berikut adalah beberapa hal menarik dari puisi tersebut:
  1. Penggambarkan Keindahan Alam: Puisi ini menggunakan gambaran taman bunga dan bahgia (kesenangan) untuk menggambarkan keindahan alam. Penyair mengundang pembaca untuk membayangkan pemandangan yang indah dan menikmati buah-buahan lezat yang tumbuh di pohon Asmara. Hal ini menciptakan gambaran kehidupan yang penuh kegembiraan dan kenikmatan.
  2. Penggambaran Kasih Sayang dan Keintiman: Puisi ini menciptakan suasana keintiman dan kasih sayang antara dua individu yang digambarkan sebagai cucu Adam dan Ratna alam. Suara gelak tawa mereka, sentuhan tangan yang lembut, dan ciuman dari orang yang dicintai (Permata) menciptakan gambaran kehangatan hubungan antarmanusia.
  3. Pesan Pemikiran dan Kehidupan: Puisi ini menyampaikan pesan kepada pembaca, terutama kepada "engkau makhluk Tuhan," untuk mendengarkan dan memikirkan sepatah madah (pesan) yang disampaikan oleh penyair, meskipun saat sedang bergurau. Pesan ini mengajak untuk merenungkan kehidupan, mencari pemaknaan yang lebih dalam, dan merindukan kemerdekaan dan kebebasan.
  4. Ekspresi Kerinduan: Puisi ini mencerminkan ekspresi kerinduan penyair akan tanah yang merdeka. Penyair merasa sedih dan rindu akan kebebasan, yang mungkin dapat dikaitkan dengan konteks sosial atau politik pada saat penulisan puisi ini.
Secara keseluruhan, puisi "Kepada yang Bergurau" karya Rustam Effendi menggambarkan keindahan alam, kasih sayang, pemikiran, dan ekspresi kerinduan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup, menghargai keindahan di sekitar, dan menyadari pentingnya kebebasan.

Rustam Effendi
Puisi: Kepada yang Bergurau
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.