Analisis Puisi:
Puisi "Surat Cinta yang Pernah Hilang" karya Budiman S. Hartoyo adalah karya yang merangkum berbagai perasaan dan pengalaman dalam sebuah surat cinta. Dalam puisi ini, penyair memainkan kata-kata untuk mengungkapkan kerumitan dan perasaan yang terkait dengan cinta dan kenangan.
Judul Puisi: Judul puisi ini, "Surat Cinta yang Pernah Hilang," menciptakan ekspektasi pembaca tentang sebuah kisah cinta yang telah terlupakan atau hilang. Ini menunjukkan bahwa puisi akan membahas nostalgia dan kenangan.
Pendekatan Metafisik: Puisi ini menggambarkan penyair sebagai seseorang yang "letih memunguti hamburan kata," menunjukkan bahwa cinta dan pengalaman hidupnya telah menciptakan keletihan. Penggunaan kata "hamburan kata" menciptakan gambaran tentang kebingungan dan kekacauan dalam mencoba mengungkapkan cinta.
Penggunaan Kata-Kata: Penyair bermain dengan kata-kata, menjelaskan bahwa puisi ini adalah "omong-kosong tentang cinta." Ini menunjukkan bahwa cinta tidak selalu dapat diungkapkan dengan kata-kata yang serius atau klasik, dan kadang-kadang itu hanya omong kosong yang diperlukan untuk merangkul kompleksitas perasaan.
Kenangan yang Hilang: Puisi ini mencerminkan kenangan yang hilang atau terlupakan dalam cinta. Ada referensi terhadap sebuah "surat cinta yang pernah kubisikkan," yang merupakan simbol dari momen-momen berharga dalam hubungan yang telah terlupakan seiring berjalannya waktu.
Pertentangan dalam Perasaan: Penyair menggambarkan perasaan yang bertentangan dalam hubungan tersebut. Ada momen hasrat dan kemudian kemarahan, yang menciptakan dinamika yang rumit dalam kisah ini.
Permainan dengan Kata: Puisi ini memainkan kata-kata dengan cara yang menarik, seperti saat penyair menjelaskan kata-kata yang hilang di telinga kanan dan meradangnya saat terbaca lagi. Ini menciptakan nuansa humor dan ironi dalam puisi.
Kesulitan Menulis Puisi: Puisi ini mencerminkan kesulitan penyair dalam mengekspresikan perasaan cintanya melalui puisi. Meskipun ingin menulis kata demi kata untuk merangkum gejolak perasaan, nafasnya akhirnya "sangsai," menunjukkan kesulitan dalam mengekspresikan perasaan tersebut dengan kata-kata.
Puisi "Surat Cinta yang Pernah Hilang" adalah sebuah karya yang bermain dengan kata-kata dan perasaan untuk menciptakan gambaran tentang kompleksitas cinta dan nostalgia. Ini juga menggambarkan realitas bahwa terkadang kata-kata tidak cukup untuk mengungkapkan perasaan cinta yang rumit dan membingungkan.