Senja yang Biru
Angin pun letih. Berhentilah sebentar istirahat
Mentari luka. Meleleh di balik senja
Biru
Burung-burung duka. Menggebu
O dukaku, nestapaku
datanglah. Segera mendaratlah engkau
di sini. Sungai-sungai derita
Keluh angin dan senja yang biru
Sekilas berdenting lagu
mendatar berguling-guling
Hilang. Berhenti. Berdentam di balik kenangan
Berderap sepatu-sepatu badai. Sangsai
Menangis ia.
Alam yang biru
Pucat.
Senja yang biru
Siapakah itu
yang menari-nari di padang hijau
Rumputan seakan menyala. Terbakar
mentari yang timbul-tenggelam
dalam duka dan tangis
Siapakah engkau
yang memacu dukaku, meniti
sepanjang sisa-sisa cahaya surya?
Senja yang biru
Biru selamanya
Duka. Duka
Biru
dan Duka
1969
Sumber: Sebelum Tidur (1977)
Catatan:
Puisi Senja yang Biru sebelumnya pernah muncul di Horison Edisi September, 1972. Namun larik-lariknya tidak utuh sama seperti yang di buku Sebelum Tidur (1977).
Puisi: Senja yang Biru
Karya: Budiman S. Hartoyo
Biodata Budiman S. Hartoyo:
- Budiman S. Hartoyo lahir pada tanggal 5 Desember 1938 di Solo.
- Budiman S. Hartoyo meninggal dunia pada tanggal 11 Maret 2010.
- Budiman S. Hartoyo adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.