Puisi: Sebuah Nama (Karya Surachman R.M.)

Puisi "Sebuah Nama" karya Surachman R.M. menggambarkan perjalanan emosional yang melibatkan nama, duka, dan cinta, serta mengajak pembaca untuk ...
Sebuah Nama

Sebuah nama
kutoreh lagi
di dingin angin

        Lalu mendesir

Setangkai duka
kutanam lagi
di kristal salju

        Lalu mencair

Seteguk cinta
kukenang lagi
di dasar stanza

        Kering dan getir

St. Paul (Minnesota), Desember 1969

Sumber: Horison (Juli, 1973)

Analisis Puisi:

Puisi "Sebuah Nama" karya Surachman R.M. adalah sebuah karya yang singkat namun sarat dengan makna, menggambarkan perjalanan emosional yang melibatkan nama, duka, dan cinta.

Simbolisme Nama: Puisi ini dimulai dengan frasa "Sebuah nama kutoreh lagi di dingin angin." Nama di sini dapat diinterpretasikan sebagai representasi dari identitas seseorang atau sesuatu yang penting dalam kehidupan penyair. Proses "kutoreh lagi" menunjukkan upaya untuk mengingat atau mempertahankan sesuatu yang penting dalam ingatan.

Perjalanan Emosional: Setelah menyebutkan nama, puisi ini melanjutkan dengan "Lalu mendesir," menggambarkan perasaan yang mungkin terkait dengan kehilangan atau penyesalan. Kemudian, "Setangkai duka kutanam lagi di kristal salju, lalu mencair," menggambarkan pemaknaan bahwa rasa sakit atau duka yang dirasakan penyair juga hilang atau tereduksi seiring berjalannya waktu.

Kenangan Cinta: Frasa terakhir, "Seteguk cinta kukenang lagi di dasar stanza, kering dan getir," menggambarkan kenangan akan cinta yang telah berlalu. "Stanza" di sini bisa merujuk pada bagian dari puisi atau dalam konteks lebih luas, bagian dari kehidupan penyair di mana kenangan tersebut disimpan. "Kering dan getir" menunjukkan bahwa meskipun cinta itu ada di ingatan, namun tidak lagi memberikan kehangatan atau kebahagiaan yang dulu.

Kehilangan dan Penyesalan: Puisi ini menggambarkan perjalanan emosional dari kehilangan dan penyesalan hingga akhirnya kenangan akan cinta yang telah berlalu. Meskipun singkat, puisi ini membangun sebuah narasi yang menggugah perasaan pembaca dan mendorong mereka untuk merenungkan tentang arti nama, kehilangan, dan kenangan cinta.

Puisi "Sebuah Nama" karya Surachman R.M. adalah puisi yang singkat namun padat dengan makna. Melalui penggunaan simbolisme dan bahasa yang kuat, puisi ini menggambarkan perjalanan emosional yang melibatkan nama, duka, dan cinta, serta mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti dari setiap elemen tersebut dalam kehidupan manusia.

Surachman R.M.
Puisi: Sebuah Nama
Karya: Surachman R.M.

Biodata Surachman R.M.:
  • Surachman R.M. lahir pada tanggal 13 September 1936 di Garut, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.