Puisi: Percakapan antara Dua Bukit (Karya Slamet Sukirnanto)

Puisi: Percakapan Antara Dua Bukit Karya: Slamet Sukirnanto
Percakapan antara Dua Bukit


Bagaikan untaian lembut rumah laba-laba, benang alit tiada teraba
Antara kini dan 49 tahun sudah, selebihnya cemas itu juga
Karena angin datang, meskipun pelan, meskipun bukan badai atau prahara
Bakal memisahkan jalinan ini, mendesak dan mengoyak yang kekal

Hapuskan! Lupakan! Mimpi buruk silih datang dan pergi
Sebelum sampai ujung batas penyeberangan antara jarak yang memisah ini
Dalam kesunyian malammu begitu lapang mengurai kisah dan peristiwa
Yang lampau atau yang datang, menguji kerasnya batu nasib manusia

Sesungguhnya, bicaralah lidah arif, adakah dendam berkecamuk di dalamnya
Menggoda dan merangsang tubuh yang kini menggigil dingin udara!


Perbawati, 27 Oktober 1977

Sumber: Luka Bunga (1991)


Puisi Slamet Sukirnanto
Puisi: Percakapan antara Dua Bukit
Karya: Slamet Sukirnanto

Biodata Slamet Sukirnanto:
  • Slamet Sukirnanto lahir pada tanggal 3 Maret 1941 di Solo.
  • Slamet Sukirnanto meninggal dunia pada tanggal 23 Agustus 2014 (pada umur 73 tahun).
  • Slamet Sukirnanto adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • BukitBukit tanpa pohonan dan rumputanBukit gundul tanpa aspalSebuah danau penuh kurcaciSebuah kapal ada di laciSatu-satu tetes peluh dari pundakSatu-satu tubuh rebah tanpa gerakSer…
  • Bulan di Atas Bukit ada bulan keemasan bergetar di atas bukit kelabu itu ligar bagai bunga mawar keheningan pun mengambang bisu aku kini tahu, ini kemarau dan hampir ten…
  • Jalan ke Bukit (1)Jalan ke bukitPohon-pohon angsanaMentari turunJalan ke Bukit (2)Lintang pelangiMembelah langit siangAwan berarakJalan ke Bukit (3)Sinar meredupBiru campur kesumba…
  • Lembah dan BukitLembah bukitbukit dan lembahdi sela napas dua bukitdi lembah napas menggeletak.Lembahlembahlembahlembah.Bukitbukitbukitbukit.Lembahdi dasar kesadarannyasemua getarb…
  • Bukit Berkabutmengapakah berkabut bukit di kejauhansepi mendingin sampai ke cakrawalaketika rindu menderu dalam kenanganketika cinta membujuk kalbu entah ke manamengapakah berkabut…
  • Bukit-BukitBukit-bukitKembali menemukan diamnyaDan semua gelisahKembali tumpah ke laut kini.Pucuk-pucuk meletakkan senyapnyadi puncak        hanya beribu rahasi…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.