Puisi: Kumau, Cintaku (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Puisi "Kumau, Cintaku" karya Yudhistira A.N.M. Massardi menggambarkan keinginan yang mendalam untuk memperoleh dan menyelami cinta secara utuh.
Kumau, Cintaku

Kumau, Cintaku
Menyematkan bintang pada bibirmu
Agar lidahku tak kehilangan cahaya
Saat menyusuri sungai madu dalam rekahmu

Kumau, Cintaku
Matahari terbit di celah dadamu
Agar kegelapan birahiku meleleh di situ
Saat seluruh kota tercekam oleh gemuruh hujan

Kumau, Cintaku
Rembulan tertidur di pangkuanmu
Agar malam-malamku merdu menyanyikan mimpi
Saat kurangkaikan cinta di dalam vas kembangmu

Kumau, Cintaku
Seribu kamus terbit di jiwamu
Agar bisa kupahami tiap kata hatimu
Saat kupelajari rahasia wanita dalam semua bahasa   

Kumau, Cintaku
Setiap pori dalam tubuhmu menyembulkan melodi
Agar bisa kususun simponi panjang tentang kita
Saat kumainkan biola dengan dawai rambutmu

Kumau, Cintaku
Kumau kamu.
Selalu. Cintaku.

Jakarta, Februari 2003

Analisis Puisi:

Puisi "Kumau, Cintaku" karya Yudhistira A.N.M. Massardi menggambarkan keinginan yang mendalam untuk memperoleh dan menyelami cinta secara utuh. Dalam puisi ini, penyair menggunakan bahasa yang metaforis dan imajinatif untuk menyampaikan perasaan yang dalam terhadap sosok yang dicintainya.

Metafora Bintang, Matahari, dan Rembulan

Penyair memulai puisi dengan menyematkan bintang pada bibir dan matahari terbit di celah dadamu sebagai metafora cinta yang memancarkan cahaya dan kehangatan. Metafora ini tidak hanya menggambarkan keindahan fisik tetapi juga kedalaman perasaan dan keintiman yang diharapkan.

Imaji Sungai Madu dan Kegelapan Birahi

Puisi ini penuh dengan imaji-imaji yang sensual dan bermakna. Sungai madu dalam rekahmu mencerminkan keinginan untuk menjelajahi dan menikmati kedalaman hubungan dengan penuh kelembutan. Sementara kegelapan birahi yang meleleh di celah dadamu menggambarkan intensitas dan kehangatan dalam momen yang intim.

Simbol Rembulan dan Malam

Rembulan tertidur di pangkuanmu menjadi lambang keindahan dan kedamaian malam yang merdu. Hal ini menciptakan suasana romantis dan penuh dengan impian serta harapan akan masa depan bersama.

Kiasan Kamus Jiwa dan Pori Tubuh

Penyair mengekspresikan keinginannya untuk memahami sepenuhnya hati dan pikiran sang kekasih dengan kiasan "seribu kamus terbit di jiwamu". Hal ini menggambarkan upaya untuk menyelami dan mendalami makna cinta secara dalam dan menyeluruh.

Kesimpulan tentang Keinginan yang Mendalam dalam Cinta

Puisi "Kumau, Cintaku" menggambarkan keinginan yang mendalam untuk memiliki dan menghayati cinta secara menyeluruh. Melalui metafora yang kaya dan gambaran yang intens, Yudhistira A.N.M. Massardi berhasil menggambarkan keinginan untuk menyatu dengan kekasihnya secara fisik, emosional, dan spiritual.

Puisi ini bukan hanya sekadar ungkapan perasaan, tetapi juga merupakan refleksi atas kerinduan akan keutuhan dalam hubungan. Dengan kata-kata yang indah dan imaji yang kuat, penyair berhasil mengekspresikan kompleksitas dan keindahan dari pengalaman cinta yang mendalam.

Yudhistira ANM Massardi
Puisi: Kumau, Cintaku
Karya: Yudhistira A.N.M. Massardi

Biodata Yudhistira A.N.M. Massardi:
  • Yudhistira A.N.M. Massardi (nama lengkap Yudhistira Andi Noegraha Moelyana Massardi) lahir pada tanggal 28 Februari 1954 di Karanganyar, Subang, Jawa Barat.
  • Yudhistira A.N.M. Massardi dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.