Puisi: Kepada Tanah Air (Karya Budiman S. Hartoyo)

Puisi "Kepada Tanah Air" karya Budiman S. Hartoyo menghadirkan gambaran yang dalam tentang cinta, penderitaan, harapan, dan kekecewaan terhadap ...
Kepada Tanah Air

apa yang kukatakan padamu
ya, tumpahan segala kerja
apalah yang bisa kuberikan padamu
wahai, cucuran darah jelata

terik surya di atas khatulistiwa
demikian keras menghisap keringatku
bumi subur yang tak terduga
terlalu kaya buat disiram air mata

tanah air yang pendiam dan rendah hati
siangmu kudengar dalam keluh kerja resia
malammu memeras kediaman tangis dan dosa
adakah keluh duka ini akan terpupus oleh kata demi kata?

Di sini berkecamuk nasib dan harap tertunda
di sini berabad terpampat derita rakyat membaja
aku tahu, antara perbuatan, kerja dan cinta
sudah sekian lama bangsaku memperhitungkannya

segala lagu angin dan lambaian pucuk-pucuk kelapa
deburan ombak dan kicau burung pagi dan senja
seolah mengabarkan sebuah kerinduan
tentang kemerdekaan yang sebenarnya hilang di angan

apalah yang lebih penting dari makna kehidupan
dalam tuntutan segenap bangsaku yang lapar merana
selain nafas kerinduan akan cinta
selain arti yang terwujud dalam kebenaran arti kerja
namun tangis anak-anak yang tak kunjung mengerti
adalah pernyataan yang sungguh tentang arti rizki
sementara itu bapa-bapa kita yang terhormat bicara juga
sedang apa pun yang terjadi
di mimbar atau di sini
tidak juga dipenuhi!

Sumber: Gelanggang (1966)

Analisis Puisi:

Puisi "Kepada Tanah Air" karya Budiman S. Hartoyo adalah sebuah ungkapan yang mendalam tentang cinta, penderitaan, dan harapan terhadap tanah air.

Pengorbanan dan Penderitaan: Penyair menggambarkan pengorbanan dan penderitaan yang dialami oleh rakyat dalam melayani tanah air. Keringat, kerja keras, dan penderitaan menjadi bagian dari dedikasi mereka terhadap tanah air, yang terkadang tidak diimbangi dengan penghargaan yang seharusnya.

Kritik terhadap Kondisi Sosial: Puisi ini mencerminkan kritik terhadap kondisi sosial yang terjadi di tanah air, di mana kerja keras dan pengorbanan rakyat tidak selalu dihargai dengan baik. Kehidupan sehari-hari yang dipenuhi dengan keluhan dan derita menjadi bayangan yang mendalam di balik keindahan alamnya.

Kerinduan akan Kemerdekaan yang Sejati: Penyair menyampaikan kerinduan yang mendalam akan kemerdekaan yang sejati, bukan hanya sekadar kemerdekaan fisik dari penjajahan, tetapi juga kemerdekaan dari penderitaan dan ketidakadilan sosial yang masih terasa.

Pemikiran Filosofis tentang Hidup dan Kehidupan: Dalam puisi ini, penyair menyelipkan pemikiran filosofis tentang makna kehidupan, arti kerja, dan kebenaran. Ia menyoroti pentingnya kesadaran akan makna kehidupan dan kebenaran, serta arti kerja sebagai bagian dari dedikasi terhadap tanah air.

Harapan dan Kekecewaan: Puisi ini juga mencerminkan perasaan harapan yang belum terpenuhi dan kekecewaan terhadap kondisi yang ada. Meskipun masih ada harapan, tetapi kekecewaan terhadap ketidakadilan yang terjadi masih dirasakan.

Puisi "Kepada Tanah Air" menghadirkan gambaran yang dalam tentang cinta, penderitaan, harapan, dan kekecewaan terhadap tanah air. Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran yang mendalam, penyair berhasil menyampaikan pesan yang menggugah perasaan dan pemikiran pembaca tentang makna sejati dari pengabdian kepada tanah air.

Puisi Budiman S. Hartoyo
Puisi: Kepada Tanah Air
Karya: Budiman S. Hartoyo

Biodata Budiman S. Hartoyo:
  • Budiman S. Hartoyo lahir pada tanggal 5 Desember 1938 di Solo.
  • Budiman S. Hartoyo meninggal dunia pada tanggal 11 Maret 2010.
  • Budiman S. Hartoyo adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.