Puisi: Kayu Aro (Karya Bambang Widiatmoko)

Puisi: Kayu Aro Karya: Bambang Widiatmoko
Kayu Aro


Dingin telah mempertemukan kabut dengan daun
Perempuan pemetik teh tangannya terus berayun
Dari hari ke hari nasib terbakar api unggun
Memetik tunas daun yang terus merimbun
Getar jantungnya berirama seperti gesekan daun.

Aku mengikuti langkah kakimu perlahan
Jejak telapak kaki terasa menggetarkan dahan
Seakan potret penindasan kembali ditayangkan
Di bukit bukit perkebunan – tampak beraturan
Dengan sigap kau sibakkan – terus berjalan ke depan.

Di perkebunan teh Kayu Aro – gerimis menangis
Meski keindahan semesta terus terlukis
Adakah yang dapat kau petik selain nasib yang terkikis
Mungkin waktu dan perjalanan hidup kian menipis
Entahlah. Kesunyian telah melupakan jiwa yang teriris.


2018

Puisi: Kayu Aro
Puisi: Kayu Aro
Karya: Bambang Widiatmoko

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sampurlampu belum dipasangburitan hitam lepas dari laut kerasdan di baliknya matahari cepat tenggelamkau aku yang di pantai bersandarkan kotabukan karena kaki-langit lulur tapi cah…
  • Yang Tak Terbungkamkanbuat Pak Sakirberita itu datangbagai sahabat setiasinggah lembah lewat hutandesa, ingar-bingar jalan kotake sela-sela deru mesin sinisahabat setia itu tenang …
  • Yang Masih Punya CintaSiapa tak kan gelisahdekat di hati sukar dijamahbila jatuh menanggung rinduSiapa tak kan resahberat kaki melangkahbila diam mengandung senduBila pohon randu s…
  • Kepedasan HidupBila buah cabe bermatangan, dik, petiklahbiar pohonnya tidak cepat matibila hati matang, dik, petiklahseperti kecapiBiar hidup tidak kehilangan artiMeski megap‐megap…
  • HujanAku kayuhkan, bila hujan merontok.Mengena kepala perlahan-lahan.Aku hidupkan, lampu tak nyala.Malam sepi menepi-nepi.Di pembayangan sepi tertinggal,Bantul tertinggal.Nyanyilah…
  • Jejak Kemarau Lubuk tak hijau matahari tak singgah bergegas mencari galah menusuk lelah Bulan selalu mengalah menentramkan kawah tengadah…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.