Sumber: Rudi Jalak Gugat (1982)
Analisis Puisi:
Puisi "Jangan Gila" karya Yudhistira A.N.M. Massardi menggambarkan sebuah serangkaian peringatan yang kuat terhadap berbagai kegilaan atau kekacauan yang mungkin mengintai dalam kehidupan manusia dan alam.
Gambaran Alam dan Keadaan Alam
Penyair memulai puisi dengan gambaran alam yang penuh dengan kekalutan dan kepanikan hewan-hewan seperti gagak, ular, ternak, serangga, dan gajah yang mencari kebutuhan dasar mereka di tengah kondisi musim yang buruk, banjir, atau perubahan lingkungan. Hal ini mencerminkan ketidakpastian alam dan tantangan yang dihadapi oleh makhluk hidup dalam mempertahankan keberlangsungan hidup mereka.
Peringatan Terhadap Kegilaan Manusia
Melalui serangkaian peringatan yang tegas ("Jangan gila oleh..."), penyair mengarahkan perhatian pada kemungkinan perilaku manusia yang sering kali tidak lebih baik dari kegilaan hewan-hewan tersebut. Kehadiran kata "gila" di sini bukanlah secara harfiah, tetapi lebih kepada bentuk ekstrem atau ketidakseimbangan dalam reaksi manusia terhadap tekanan atau tantangan.
Analogi dengan Manusia
Setiap bagian puisi memberikan analogi antara perilaku alam dan potensi perilaku manusia. Misalnya, "kanak-kanak yang berlarian menyediakan nasib serupa bagi mereka" menyoroti ketidaksadaran manusia terhadap dampak dari tindakan mereka terhadap alam atau lingkungan sekitar.
Kritik Sosial dan Budaya
Puisi ini juga mengandung elemen kritik sosial terhadap perilaku manusia dalam konteks sosial dan budaya. Misalnya, "para bajingan menyediakan golok dan parang bagi dosa bersama" merujuk pada potensi kekerasan dan kriminalitas dalam masyarakat yang terkadang terjadi karena ketidakadilan sosial atau ekonomi.
Refleksi terhadap Sastra dan Kebudayaan
Akhir puisi memberikan refleksi terhadap kekecewaan dalam sastra ("kekecewaan sajak mencari gejolak") dan potensi kata-kata yang kehilangan makna atau nilai dalam kehidupan sastra modern. Hal ini bisa diartikan sebagai penyair yang mencermati nilai dan tujuan dari karyanya sendiri dalam konteks keadaan dunia yang serba kompleks dan berubah-ubah.
Puisi "Jangan Gila" tidak hanya sebuah peringatan terhadap kekacauan alam dan manusia, tetapi juga sebuah refleksi mendalam terhadap kondisi manusia dalam menghadapi tantangan dan tekanan kehidupan. Melalui penggunaan gambaran alam dan analogi yang kuat, penyair berhasil menggambarkan kompleksitas hubungan antara manusia, alam, dan budaya, serta memicu pemikiran kritis terhadap nilai-nilai yang mendasari kehidupan dan sastra kita saat ini.
Karya: Yudhistira A.N.M. Massardi
Biodata Yudhistira A.N.M. Massardi
- Yudhistira A.N.M. Massardi (nama lengkap Yudhistira Andi Noegraha Moelyana Massardi) lahir pada tanggal 28 Februari 1954 di Karanganyar, Subang, Jawa Barat.
- Yudhistira A.N.M. Massardi dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.