Puisi: Hujan Siang (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Puisi "Hujan Siang" karya Yudhistira A.N.M. Massardi menggambarkan kehangatan dan keintiman dalam hubungan romantis di tengah hujan siang.
Hujan Siang

Hujan siang mengantarkan awan ke rumpun perdu
Membasahi akar yang menanti kecup embun
Bertukar belai dengan daun

Aku menantimu di kedai kopi
Dengan secangkir aroma cinta
Dan sekerat kue cokelat
Kehangatan bertaut di sudut

"Hai!" Katamu. Melepas dingin di depan pintu
Kuhirup kehadiranmu bersama uap yang rindu
Membasahi rambutmu
"Sudah lama?"

Waktu mengepul di cangkir kopi "Tak sampai satu jam," kataku
"Bagaimana pekerjaanmu?"

"Hanya rutin," katamu. "Seperti ranting tanpa angin"

Di luar, angin menempel pada kaca
Hujan masih bermain dengan siang
Kita pun melepas percakapan pada kap lampu

"Apakah harus disertai cemburu?" katamu

Hujan siang mengantarkan kita ke dalam pelukan
Menghangatkan cappuccino, dan caffe latte di setiap meja
Seteguk Cinta mengubah ruang menjadi padang tulip jingga

"Sayangku, ayo kita pindah ke dalam pigura," katamu

Bekasi, 21 Oktober 2016

Analisis Puisi:

Puisi "Hujan Siang" karya Yudhistira A.N.M. Massardi adalah sebuah karya yang menggambarkan suasana romantis di tengah hujan siang. Melalui bahasa yang puitis dan imaji yang kuat, penyair berhasil menciptakan gambaran tentang kehangatan hubungan antara dua individu dalam suasana yang alami dan tenang.

Gambaran Alam: Puisi ini dimulai dengan gambaran alam, di mana hujan siang mengantarkan awan ke rumpun perdu dan membawa suasana yang sejuk dan menyejukkan. Gambaran alam yang dihadirkan memberikan latar belakang alami bagi kisah yang akan dijelaskan.

Keintiman di Kedai Kopi: Kedai kopi menjadi latar pertemuan kedua individu dalam puisi ini. Mereka bertemu untuk menghabiskan waktu bersama, menikmati secangkir kopi dan kue cokelat. Kedai kopi menjadi tempat di mana kehangatan bertaut di sudut, menciptakan suasana intim di antara mereka.

Dialog Antara Kedua Individu: Dialog antara kedua individu menggambarkan keintiman dan kedekatan hubungan mereka. Mereka saling bertanya tentang keadaan dan berbagi cerita tentang pekerjaan dan rutinitas harian mereka.

Hubungan Romantis: Puisi ini menciptakan suasana romantis melalui dialog dan interaksi antara kedua individu. Mereka menikmati kebersamaan mereka di tengah hujan siang, merasakan kehangatan dan cinta yang mengalir di antara mereka.

Simbolisme Hujan Siang: Hujan siang menjadi simbol kehangatan dan keintiman dalam hubungan mereka. Hujan yang mengguyur di luar kedai kopi menciptakan suasana yang cocok untuk kedua individu berbagi perasaan dan pengalaman mereka.

Puisi "Hujan Siang" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kehangatan dan keintiman dalam hubungan romantis di tengah hujan siang. Melalui bahasa yang puitis dan imaji yang kuat, penyair berhasil menciptakan gambaran tentang hubungan yang hangat dan penuh cinta antara dua individu di tengah suasana alam yang menyejukkan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang keindahan dan kehangatan dalam hubungan manusia di tengah alam yang indah.

Yudhistira ANM Massardi
Puisi: Hujan Siang
Karya: Yudhistira A.N.M. Massardi

Biodata Yudhistira A.N.M. Massardi
  • Yudhistira A.N.M. Massardi (nama lengkap Yudhistira Andi Noegraha Moelyana Massardi) lahir pada tanggal 28 Februari 1954 di Karanganyar, Subang, Jawa Barat.
  • Yudhistira A.N.M. Massardi dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.