Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Di Atas Sajadahku (Karya Sunaryono Basuki KS)

Puisi "Di Atas Sajadahku" karya Sunaryono Basuki KS menyampaikan perasaan kasih, kekaguman, dan keintiman dengan Sang Pencipta, serta bagaimana ...
Di Atas Sajadahku

Tidakkah kau begitu kasih padaku
di atas sajadah ini
kau deraskan terang-Mu
kau dendangkan merdu-Mu
kau riwayatkan sukacita

Aku telah menemukan hamparan-Mu
dalam kasih-Mu
yang mempertemukan tenang dan gelap
yang mendekatkan timur dan barat
telah kuedari bumi
dan melihat senyum-Mu
yang selalu membimbingku
telah kulangkahkan hidup
dan kutadahkan tanganku
menerima riwayat
yang Kau kisahkan padaku
tentang Ophelia
alangkah kokoh tangan-Mu
menggumpal-gumpalkan pasir
yang merupa wajahku.

Analisis Puisi:

Puisi "Di Atas Sajadahku" karya Sunaryono Basuki KS adalah sebuah karya yang mendalam dan reflektif, yang mengeksplorasi hubungan spiritual antara manusia dan Tuhan. Melalui puisi ini, Sunaryono Basuki KS menyampaikan perasaan kasih, kekaguman, dan keintiman dengan Sang Pencipta, serta bagaimana sajadah menjadi tempat suci untuk merenung dan berdoa.

Tema Utama

  • Kasih Tuhan dan Ketenangan Spiritual: Puisi ini menggambarkan bagaimana kasih Tuhan dirasakan oleh penyair di atas sajadah, tempat suci di mana ia berkomunikasi dengan Tuhan. "Kau deraskan terang-Mu, kau dendangkan merdu-Mu, kau riwayatkan sukacita" menggambarkan perasaan damai dan kebahagiaan yang datang dari hubungan spiritual ini.
  • Pencarian dan Penemuan: Penyair menemukan ketenangan dan pencerahan melalui doa dan meditasi di atas sajadah. "Aku telah menemukan hamparan-Mu dalam kasih-Mu" mencerminkan perjalanan spiritual dan penemuan kedamaian batin yang diberikan oleh Tuhan.
  • Kedekatan dengan Tuhan: Puisi ini juga menekankan kedekatan dan keintiman antara manusia dan Tuhan. Penyair merasakan bimbingan dan kasih Tuhan dalam setiap langkah hidupnya, yang digambarkan dengan indah melalui metafora dan simbolisme.

Penggunaan Simbolisme

  • Sajadah: Sajadah dalam puisi ini adalah simbol dari tempat suci dan pribadi di mana penyair berkomunikasi dengan Tuhan. Ini adalah tempat di mana ia merasakan kehadiran dan kasih Tuhan secara mendalam.
  • Terang dan Merdu:Terang dan merdu adalah simbol dari pencerahan dan keindahan yang diberikan oleh Tuhan. Melalui terang dan merdu-Nya, Tuhan memberikan kebahagiaan dan kedamaian kepada penyair.
  • Hamparan, Timur, dan Barat: Hamparan, timur, dan barat adalah simbol dari kebesaran dan keagungan Tuhan yang meliputi seluruh dunia. Tuhan adalah pencipta segala sesuatu, dan penyair merasakan kehadiran-Nya di mana-mana.
  • Ophelia: Referensi pada Ophelia mungkin merujuk pada tokoh dalam karya Shakespeare yang terkenal dengan kesedihannya. Namun, dalam konteks ini, Ophelia bisa melambangkan kondisi manusia yang rapuh dan memerlukan bimbingan dan kasih Tuhan.

Interpretasi Makna

  • Kasih Tuhan yang Mendalam: Puisi ini menekankan betapa dalamnya kasih Tuhan dan bagaimana kasih tersebut memberikan kedamaian dan kebahagiaan kepada manusia. Kasih Tuhan adalah sesuatu yang nyata dan dapat dirasakan oleh mereka yang mencari-Nya dengan tulus.
  • Pencarian Spiritual: Penyair menggambarkan perjalanan spiritualnya dalam menemukan ketenangan dan pencerahan melalui doa dan meditasi. Puisi ini menggambarkan pentingnya pencarian spiritual dan bagaimana hal itu membawa kedamaian batin.
  • Kedekatan dengan Tuhan: Puisi ini menunjukkan betapa dekatnya hubungan antara manusia dan Tuhan. Tuhan selalu hadir untuk membimbing dan memberikan kasih-Nya kepada manusia, dan manusia hanya perlu membuka hati untuk merasakan kehadiran-Nya.
  • Refleksi Diri: Penyair menggunakan metafora untuk merefleksikan kondisi dirinya dan perjalanan hidupnya. Referensi pada Ophelia dan wajah yang terbuat dari pasir menggambarkan kerentanan manusia dan bagaimana Tuhan membentuk dan membimbing hidup mereka.
Puisi "Di Atas Sajadahku" karya Sunaryono Basuki KS adalah puisi yang indah dan reflektif yang menggambarkan hubungan spiritual antara manusia dan Tuhan. Melalui simbolisme dan metafora yang kaya, puisi ini menyampaikan tema kasih Tuhan, pencarian spiritual, dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Sajadah menjadi tempat suci di mana penyair merasakan kehadiran dan kasih Tuhan, yang memberikan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidupnya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan mereka dengan Tuhan dan mencari kedamaian batin melalui doa dan meditasi.

Sunaryono Basuki KS
Puisi: Di Atas Sajadahku
Karya: Sunaryono Basuki KS
    Biodata Sunaryono Basuki KS:
    • Nama lengkap Sunaryono Basuki KS adalah Sunaryono Basuki Koesnosoebroto.
    • Sunaryono Basuki KS lahir di Kepanjen, Malang, pada tanggal 9 Oktober 1941.
    • Sunaryono Basuki KS meninggal dunia di Kutuh, Kabupaten Badung, Bali, pada tanggal 20 Desember 2019.
    © Sepenuhnya. All rights reserved.