Puisi: Dengan Puisi (Karya Syahril Latif)

Puisi "Dengan Puisi" karya Syahril Latif mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya puisi meskipun dunia mungkin tidak langsung berubah karena ...
Dengan Puisi

dengan puisi yang ditulis oleh tangan-tangan ini
lewat generasi terdahulu ke generasi kini
ada berjuta puisi
dan bakal terus ditulis puisi

dan dunia mungkin tidak menjadi lebih baik
kau tulis puisi atau tidak
tapi kita: semua penyair terus saja menulis puisi
memperjuangkan sesuatu yang lebih baik
lebih segar, lebih indah, lebih berkemanusiaan

kemudian beberapa penyair mati
yang terbaik dan kurang baik
yaitu mereka yang menulis puisi
dan penyair yang menulis puisi hari ini
bisa saja mati
mungkin karena sudah waktunya mati
mungkin bunuh diri
atau dimatikan

lalu akan datang penyair-penyair lagi
dan menulis lagi puisi
dan dunia mungkin tidak menjadi lebih baik
kau tulis puisi atau tidak
tapi kita: semua penyair terus saja menulis puisi
memperjuangkan sesuatu yang lebih baik
lebih segar, lebih indah, lebih berkemanusiaan

Sumber: Tonggak 2 (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Dengan Puisi" karya Syahril Latif adalah refleksi mendalam tentang peran puisi dan penyair dalam masyarakat. Melalui puisi ini, Syahril mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya puisi meskipun dunia mungkin tidak langsung berubah karena puisi itu sendiri.

Kesinambungan Generasi Penyair

Puisi ini dimulai dengan pengakuan tentang kesinambungan dari generasi ke generasi penyair: "dengan puisi yang ditulis oleh tangan-tangan ini / lewat generasi terdahulu ke generasi kini". Ini menunjukkan bagaimana tradisi menulis puisi diteruskan dan bagaimana setiap generasi penyair berkontribusi pada dunia puisi.

Ironi dan Realisme

Syahril menyatakan bahwa meskipun berjuta puisi telah ditulis dan akan terus ditulis, dunia mungkin tidak menjadi lebih baik: "dan dunia mungkin tidak menjadi lebih baik / kau tulis puisi atau tidak". Ini adalah pandangan realistis yang mengakui keterbatasan puisi dalam mengubah dunia secara langsung. Namun, ini juga menggarisbawahi semangat para penyair yang terus menulis meskipun mereka sadar akan keterbatasan ini.

Semangat Penyair dan Tujuan Puisi

Meskipun menyadari keterbatasan tersebut, para penyair terus menulis dengan harapan memperjuangkan sesuatu yang lebih baik: "lebih segar, lebih indah, lebih berkemanusiaan". Puisi menjadi alat untuk menyuarakan aspirasi, keindahan, dan nilai-nilai kemanusiaan, bahkan jika dampaknya tidak segera terlihat.

Kehidupan dan Kematian Penyair

Puisi ini juga menyentuh aspek kehidupan dan kematian penyair: "kemudian beberapa penyair mati / yang terbaik dan kurang baik". Ini menunjukkan bahwa nasib para penyair beragam, tetapi kematian adalah kepastian yang harus mereka hadapi. Entah itu kematian alami atau tragis, puisi tetap menjadi warisan mereka.

Kesinambungan dan Harapan

Syahril mengakhiri puisi dengan nada yang mencerminkan kesinambungan dan harapan: "lalu akan datang penyair-penyair lagi / dan menulis lagi puisi". Ini menunjukkan bahwa meskipun satu generasi penyair berakhir, generasi baru akan terus muncul dan meneruskan tradisi menulis puisi, memperjuangkan dunia yang lebih baik, lebih segar, lebih indah, dan lebih berkemanusiaan.

Puisi "Dengan Puisi" adalah refleksi mendalam tentang peran dan makna puisi serta penyair dalam kehidupan. Syahril Latif menekankan bahwa meskipun puisi mungkin tidak mengubah dunia secara langsung, semangat dan perjuangan para penyair untuk keindahan, kemanusiaan, dan kebaikan tetap penting. Puisi menjadi simbol harapan dan keberlanjutan, menunjukkan bahwa meskipun dunia mungkin tidak berubah dengan segera, usaha untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik tidak akan pernah sia-sia.

Puisi ini mengingatkan kita bahwa kekuatan puisi tidak hanya terletak pada dampak langsungnya tetapi juga pada kemampuannya untuk menginspirasi, merangkul kemanusiaan, dan menyuarakan keindahan serta nilai-nilai yang abadi. Dengan demikian, Syahril Latif berhasil menyampaikan pesan tentang arti penting dari keberlanjutan dan ketekunan dalam menulis puisi, sekaligus menyoroti peran abadi para penyair dalam masyarakat.

Puisi
Puisi: Dengan Puisi
Karya: Syahril Latif

Biodata Syahril Latif:
  • Syahril Latif lahir pada tanggal 3 Juni 1940 di Silungkang, Sumatera Barat.
  • Syahril Latif meninggal dunia pada tanggal 7 Februari 1998 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.