Puisi: Syair Kesedihan (Karya Cecep Syamsul Hari)

Puisi "Syair Kesedihan" karya Cecep Syamsul Hari menggambarkan nuansa melankolis dan refleksi mendalam tentang kehidupan, cinta, dan kesedihan.
Syair Kesedihan

Kusadari malam itu, matamu kata-kata.
Pohon cemara sendiri dalam hujan,
mengubah kelopak-kelopak airmata jadi permainan cahaya.

Aku melihat seorang anak perempuan pada matamu yang ragu.
Mencoba helai demi helai sayap rapuh kupu-kupu;
bermimpi menyihir batang cemara
jadi sepotong coklat raksasa.

Hidup dan mati seorang penyair berkawan kata-kata.
Kata adalah ruh dan keajaiban;
keriangan dan kesedihan.

Sebab matamu kata-kata
malam itu, aku menjadi seorang pencinta.

Kutanggalkan tubuh penyairku dan kuciumi wangi
kerudung rambutmu.

Dari dunia yang murung,
Zamzam berkata, "Penyair tidak sedih karena ditinggalkan."

Tidak. Penyair adalah pemburu kesedihan.

Bagi penyair, kesedihan yang sempurna
sorga yang dijanjikan.

Hanya pencinta yang tidak pernah bersedih
karena ia tahu kelak akan ditinggalkan.

Seorang penyair dan seorang pencinta
mengembara dalam tubuhku.

Maka biarkan
kuiris matamu dengan puluhan kecupan.

Lukai aku dengan kesedihan.

1996-2006

Sumber: 21 Love Poems (2006)

Analisis Puisi:

Puisi "Syair Kesedihan" karya Cecep Syamsul Hari adalah sebuah puisi yang kaya akan emosi dan simbolisme. Puisi ini menggambarkan nuansa melankolis dan refleksi mendalam tentang kehidupan, cinta, dan kesedihan. Melalui rangkaian kata-kata yang indah dan metafora yang kuat, Cecep Syamsul Hari membawa pembaca menyelami dunia batin penyair yang dipenuhi oleh keraguan, keajaiban, dan rasa kehilangan.

Puisi ini dimulai dengan kesadaran penyair terhadap kehadiran malam dan kata-kata yang tersembunyi dalam mata seseorang. "Kusadari malam itu, matamu kata-kata" merupakan ungkapan yang mengisyaratkan bahwa mata seseorang bisa berbicara banyak tanpa perlu kata-kata yang diucapkan. Ini menunjukkan betapa dalamnya pemahaman dan hubungan emosional antara penyair dengan objek yang ia amati.

Simbol pohon cemara dalam hujan yang "mengubah kelopak-kelopak airmata jadi permainan cahaya" memberikan gambaran visual yang kuat tentang transformasi kesedihan menjadi sesuatu yang indah dan penuh makna. Ini juga menggambarkan bagaimana kesedihan dapat dilihat dari perspektif yang berbeda dan mengandung keindahan tersendiri.

Penyair juga memperhatikan seorang anak perempuan dalam mata yang ragu, yang "mencoba helai demi helai sayap rapuh kupu-kupu; bermimpi menyihir batang cemara jadi sepotong coklat raksasa." Anak perempuan ini mungkin mewakili sisi polos dan penuh harapan dari manusia, yang meskipun rentan, memiliki impian yang besar dan imajinasi yang kuat.

Makna Kesedihan bagi Penyair

Cecep Syamsul Hari kemudian menguraikan bagaimana hidup dan mati seorang penyair berkaitan erat dengan kata-kata. Kata adalah ruh dan keajaiban bagi penyair, sekaligus sumber keriangan dan kesedihan. Penyair hidup dalam dunia kata-kata, dan kata-kata itu sendiri menjadi bagian integral dari eksistensi mereka.

Penyair menekankan bahwa "penyair tidak sedih karena ditinggalkan." Sebaliknya, "penyair adalah pemburu kesedihan." Bagi penyair, kesedihan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan dan merupakan sumber inspirasi. Kesedihan yang sempurna bagi penyair adalah "sorga yang dijanjikan." Ini menunjukkan bahwa bagi seorang penyair, kesedihan memiliki nilai yang mendalam dan merupakan esensi dari kreativitas mereka.

Cinta dan Kesedihan

Dalam puisi ini, penyair juga mengeksplorasi hubungan antara cinta dan kesedihan. Ia menggambarkan dirinya sebagai seorang pencinta yang "kutanggalkan tubuh penyairku dan kuciumi wangi kerudung rambutmu." Tindakan ini melambangkan penyerahan total kepada perasaan cinta, mengabaikan identitas dirinya sebagai penyair untuk sementara waktu.

Penyair juga menyatakan bahwa hanya pencinta yang tidak pernah bersedih, karena mereka tahu bahwa kelak akan ditinggalkan. Ini menunjukkan bahwa cinta sejati melibatkan pemahaman dan penerimaan bahwa perpisahan adalah bagian dari perjalanan cinta itu sendiri.

Pada akhirnya, penyair menggabungkan identitasnya sebagai seorang penyair dan seorang pencinta, mengakui bahwa kedua peran ini saling melengkapi dalam dirinya. Ia mengungkapkan keinginan untuk "kuiris matamu dengan puluhan kecupan" dan meminta untuk "lukai aku dengan kesedihan." Ini adalah bentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada emosi, merangkul kesedihan sebagai bagian dari pengalaman hidup yang mendalam.

Puisi "Syair Kesedihan" adalah puisi yang menggugah hati dan penuh dengan refleksi mendalam tentang kehidupan, cinta, dan kesedihan. Cecep Syamsul Hari berhasil menangkap kompleksitas emosi manusia melalui penggunaan kata-kata yang indah dan simbolisme yang kuat. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kesedihan dan cinta dalam hidup mereka sendiri, serta menghargai keindahan yang tersembunyi dalam setiap emosi yang mereka rasakan.

Cecep Syamsul Hari
Puisi: Syair Kesedihan
Karya: Cecep Syamsul Hari

Biodata Cecep Syamsul Hari:
  • Cecep Syamsul Hari lahir pada tanggal 1 Mei 1967 di Bandung.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kabut Pagiada kabut tipis sehabis hujan pagiada yang merindukanmu di depan jendelatetapi siapakah yang berdenyut di dalam hatiberkisah soal berahi dan dendam meronta2021Analisis Pu…
  • Ular Ular yang mendesis merisik, dengan warna kulit indah mengejarku, bahkan sampai dalam mimpi. Berhenti! kataku. Dan ia menatap patuh, namun gelisah Tiba-…
  • Aku Bercerita Kepada Malam Aku bercerita kepada malam Tentang kisah yang tertambat di dermaga jiwa Dicampakkan angin yang berpaling ke lain arah. Aku bercerita kepada malam…
  • Elegikaukah yang memetik gitarketika malam telah luruh?menyanyikan kenangan samartertahan-tahan, sayup, dan jauh kaulihatlah cahaya bulan berpendaralam indah dalam pesonakausi…
  • Elegi Jakarta Langit kota tak sajikan bintang malam ini langit kota tak riapkan kabut menguap dari kolam-kolam ada tatap menusuk langit menetes darah menggenang kehitaman…
  • Kabut Itu Aku menunggu. Engkau pun menunggu Berjuta detik menjadi waktu Jemu Aku berlari. Engkau berhenti Aku berhenti. Engkau pun berlari Terentang jarak tia…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.