Puisi: Perempuan Malam (Karya Ayatrohaedi)

Puisi "Perempuan Malam" menggambarkan realitas kelam perempuan yang terperangkap dalam kehidupan malam. Dengan penggunaan bahasa sederhana namun ....
Perempuan Malam

Dia berdiri di tikungan
karena tuntutan penghidupan
adalah bagian dari kehidupan

Dia berjalan pelan-pelan
karena kehidupan
melemparkannya ke jalan

Disapanya setiap lelaki
tidak dengan hati
dibuahkannya senyuman
lantaran keadaan

Pandangnya membayangkan
napas penderitaan

Suram lampu jalan
suram hidupnya yang akan datang

1963

Sumber: Pabila dan Di Mana (1977)

Analisis Puisi:
Puisi "Perempuan Malam" karya Ayatrohaedi menggambarkan realitas kehidupan seorang perempuan yang terlibat dalam profesi malam. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana, puisi ini menggambarkan kepahitan dan kesendirian perempuan yang menjalani kehidupan di tikungan malam.

Gambaran Keberanian dan Tuntutan Hidup: Puisi dibuka dengan gambaran perempuan yang berdiri di tikungan, menunjukkan keberaniannya menghadapi tuntutan hidup yang keras. Penggambaran ini menciptakan citra perempuan yang tangguh dan gigih menghadapi kenyataan pahit dalam penghidupannya.

Perjalanan Pelan-Pelan dan Kehidupan yang Menantang: Dengan menggambarkan perempuan yang berjalan pelan-pelan, puisi menciptakan gambaran tentang perjalanan hidup yang berat dan menantang. Langkahnya yang perlahan mencerminkan kerumitan dan kesulitan dalam menjalani kehidupan yang sulit.

Interaksi dengan Lelaki dan Kehilangan Hati: Penyair menyoroti interaksi perempuan dengan lelaki, namun tanpa hati. Senyuman yang ditampilkan tidak lahir dari perasaan, melainkan diakibatkan oleh keadaan. Ini menggambarkan perempuan yang kehilangan haknya untuk merasakan cinta sejati, terjerat dalam lingkaran kehidupan malam yang keras.

Pandangan yang Membayangkan Penderitaan: Pandangan perempuan menciptakan bayangan tentang penderitaan yang dialaminya. Suramnya lampu jalan menjadi metafora untuk kehidupannya yang suram dan kelam di dunia malam. Pandangan ini menciptakan rasa simpati terhadap nasibnya.

Suramnya Hidup yang Akan Datang: Puisi berakhir dengan penggambaran suram terkait hidup yang akan datang. Lampu jalan yang suram menciptakan kesan akan masa depan yang penuh ketidakpastian dan kesengsaraan. Ini memberikan kesan kesedihan dan keputusasaan terhadap nasib perempuan malam.

Puisi "Perempuan Malam" adalah puisi yang menggambarkan realitas kelam perempuan yang terperangkap dalam kehidupan malam. Dengan penggunaan bahasa sederhana namun kuat, Ayatrohaedi berhasil menyampaikan gambaran yang menyentuh tentang kepahitan hidup dan kesendirian yang dialami perempuan tersebut. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang ketidakadilan dan tantangan yang dihadapi oleh sebagian perempuan dalam kehidupan malam.

Puisi
Puisi: Perempuan Malam
Karya: Ayatrohaedi

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Situ Patenggang Bulan tanggal duapuluh-tiga malam ini terlambat tiba Dari balik awan mengintip ragu: Apakah aku akan mampu menembus tebalnya kabut untuk menyampa…
  • Makin Kukenal Makin kukunal diriku makin tak kukenal diriku: Apakah ia yang selalu ragu untuk berkata “tidak”, ataukah yang selalu tak bisa mengatakan “ya” pada …
  • Nyanyian Keabadian Hujan jatuh di luar musim menghijaukan rumput di jalan Hujan jatuh bersama angin melambaikan daun di dahan Hujan jatuh membawa dingin meny…
  • Das kalte Herz Kabut pegunungan menutup lembah suram cahya matari di danau bawah Kabut pegunungan menutup lembah dingin hati mengetuk pintu Hati dingin, hat…
  • Lagu Penghujan Kucuci lumpur di kaki Melangkah lekat kembali Kampong yang sangat kucinta Menyambutkan dengan mesra Jika aku pulang Bawa cerita bakal dikenang Te…
  • Alma Mater Aku melangkah ke luar gapura dan tertegun di bawahnya: Gerbang yang pernah menerima kedatanganku, kini hendak kutinggalkan. Alangkah kecil diriku, memand…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.