Analisis Puisi:
Puisi "Percakapan tentang Mati" karya Isma Sawitri adalah puisi yang penuh makna dan mendalam yang menjelaskan hubungan antara hidup dan kematian.
Perspektif Kehidupan dan Kematian: Puisi ini memulai percakapan dengan pernyataan tentang hidup sebagai sebuah proses yang bergerak cepat, namun kematian bukanlah akhir yang tegas. Ini mencerminkan cara hidup kita yang sibuk dengan berbagai aktivitas, tetapi menghadapi kematian dengan cara yang tidak terduga.
Dialog dan Konfrontasi: Melalui dialog antara dua atau lebih orang dalam puisi ini, pembaca disuguhkan dengan berbagai sudut pandang tentang kematian. Seperti dalam bagian percakapan tentang "cara terbaik untuk mati," puisi ini mengeksplorasi pandangan subjektif dan tak terduga tentang kematian.
Kontras antara Hidup dan Mati: Ada perbandingan yang kuat antara hidup dan mati dalam puisi ini. Misalnya, "Hidup adalah bagian terbaik dari mati" menunjukkan cara pandang yang tidak biasa tentang kedua hal tersebut.
Ketakutan dan Harapan: Puisi ini mengungkapkan rasa takut seseorang akan kematian dan cara mereka mencoba meredakan rasa takut itu. Ada ketakutan yang meresap namun juga harapan tentang apa yang mungkin terjadi setelah mati.
Penerimaan Kematian: Puisi ini menampilkan penerimaan terhadap kenyataan kematian. Pertanyaan tentang bagaimana seseorang menghadapi sakit dan akhirnya mati menunjukkan kesadaran akan kenyataan yang tidak terelakkan.
Simbolisme dan Pemahaman Spiritual: Puisi ini menggunakan simbolisme seperti "samudra dalam anganmu dan perahu yang tak pernah lepas dari tambatan-Nya" yang memberikan nuansa spiritual dan pemahaman yang lebih dalam tentang kematian.
Puisi "Percakapan tentang Mati" menggambarkan kompleksitas perasaan, pikiran, dan pandangan tentang kematian. Melalui percakapan dan dialog yang mendalam, puisi ini membawa pembaca untuk merenungkan lebih dalam tentang eksistensi dan konsep kematian dalam kehidupan manusia.
Karya: Isma Sawitri
Biodata Isma Sawitri:
- Isma Sawitri lahir pada tanggal 21 November 1940 di Langsa, Aceh.