Analisis Puisi:
Puisi "Perawan" karya Mansur Samin adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan rindu dan kesedihan seorang perawan yang menanti kepulangan seorang jejaka, namun harapannya tak kunjung terwujud. Puisi ini menciptakan gambaran tentang kesepian, kekecewaan, dan perasaan terkubur dalam sajak yang dialami oleh perawan tersebut. Mari kita analisis lebih dalam tentang makna dan pesan yang terkandung dalam puisi ini.
Malam Bersih yang Sesegar Hati Perawan: Puisi ini menggambarkan malam yang bersih dan segar, seolah mencerminkan hati perawan yang penuh dengan harapan dan keceriaan. Namun, di balik segarnya malam dan hati perawan yang terbuka, ada kesepian dan kerinduan yang menyelimuti.
Rindu yang Membara dan Jejaka yang Tak Kunjung Pulang: Perawan dalam puisi ini telah bertahun-tahun menanti surat datang dari jejaka yang dia cintai. Rindunya menyuburkan kenangan dan membagi rasa rindu. Namun, harapannya untuk bertemu jejaka tersebut tak kunjung terwujud, sehingga membuat hatinya semakin sepi dan kecewa.
Kekecewaan terhadap Jejaka Anak Terbuang: Perawan dalam puisi ini tampak kecewa terhadap jejaka yang dianggapnya anak terbuang. Mungkin jejaka tersebut adalah seseorang yang mencari larut dalam kehidupannya dan mungkin juga menderita kutukan bumi. Kekecewaan ini membuatnya semakin kesepian dan merasa kehidupannya tak kunjung berubah menjadi lebih baik.
Perawan Menanti dengan Kekeringan Kasih: Kekeringan kasih menggambarkan perasaan perawan yang sepi dan kesepian, karena jejaka yang dia nantikan tak kunjung datang untuk menyirami hatinya dengan cinta dan perhatian. Dia menanti dengan hati yang kosong, tanpa ada kehangatan kasih yang datang memenuhinya.
Terkubur dalam Sajak: Puisi ini diakhiri dengan kata-kata "Hidupnya terkubur dalam sajak," yang menyiratkan bahwa perawan ini merasa hidupnya tertutup dan tenggelam dalam kesedihan dan rasa sendiri. Dia seperti terjebak dalam kesepian dan harapannya yang tak terpenuhi.
Puisi "Perawan" karya Mansur Samin adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kesepian, kekecewaan, dan rindu seorang perawan yang menanti kepulangan jejaka yang dicintainya. Puisi ini mengeksplorasi tema perasaan manusia yang dalam dan menyentuh, dengan bahasa yang indah dan penuh makna. Melalui penggambaran perawan yang menanti dengan kekeringan kasih, penyair berhasil menciptakan gambaran tentang perasaan kesepian dan harapan yang tak terpenuhi, memberikan nuansa yang mendalam dan menggugah perasaan bagi pembaca.
Puisi: Perawan
Karya: Mansur Samin
Biodata Mansur Samin:
- Mansur Samin mempunyai nama lengkap Haji Mansur Samin Siregar;
- Mansur Samin lahir di Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara pada tanggal 29 April 1930;
- Mansur Samin meninggal dunia di Jakarta, 31 Mei 2003;
- Mansur Samin adalah anak keenam dari dua belas bersaudara dari pasangan Haji Muhammad Samin Siregar dan Hajjah Nurhayati Nasution;
- Mansur Samin adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.