Puisi: Pada Siapa (Karya Isma Sawitri)

Puisi "Pada Siapa" karya Isma Sawitri menciptakan gambaran yang kuat tentang perasaan marah, kebingungan, dan ketidakpastian dalam konteks perjuangan.
Pada Siapa
Zakse, dalam kenangan


Kerikil menggeliat dalam genggaman
batu berkeringat dalam kepalan
bukan sangkur pengukir liang
sembilan liang di tubuh pembangkang

Kau yang dahulu tersungkur sendirian
dan kau yang detik ini tercabik-cabik sendirian
amarahmu cair dalam darah
protesmu menggumpal dalam serapah

Siapa menggilas siapa membalas
siapa menonjok siapa terpojok
langit dan bumi bukan saksi
seragam gagah bukan saksi
lidah api bukan saksi
kita semua bukan saksi

Puja dan puji, wereng dan gurem
tuahmu negri, siasatmu ngeri
pujakan mesiu, pujikan oknum
tuahmu negri, laparku sakti

Adalah batu adalah jawara
adalah gelora terlalu gila
adalah amuk dan kecamuk
adalah remuk

Senyap pun tiba dan gulita
dan arwahmu mendengar untuk kesekian kalinya
deru panser yang bergegas pulang
kemelut pun lewat setelah asap
tapi coba simakkan
debar ketakutan yang tersisa

Onar datang onar hilang
pada siapa
laparmu menggugat kini
demokrasi
rangka yang memar
pada siapa
angkatanmu menggugat nanti


1975

Sumber: Horison (Juni, 1983)

Analisis Puisi:
Puisi "Pada Siapa" karya Isma Sawitri adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan perasaan, konflik, dan pertanyaan tentang kehidupan dan perjuangan manusia. Puisi ini menciptakan gambaran yang kuat tentang perasaan marah, kebingungan, dan ketidakpastian dalam konteks perjuangan dan politik.

Gambaran Kekerasan dan Pertentangan: Puisi ini menggambarkan kekerasan dan pertentangan dalam berbagai bentuk, mulai dari "batu berkeringat dalam kepalan" hingga "remuk" dan "deru panser yang bergegas pulang." Ini menciptakan gambaran tentang kekerasan fisik, emosional, dan politik yang mungkin dialami oleh individu dan masyarakat.

Pertanyaan Identitas: Puisi ini menghadirkan pertanyaan tentang identitas, dengan penggunaan repetisi "siapa" yang terulang-ulang. Ini mungkin mencerminkan perasaan kebingungan dan ketidakpastian tentang siapa yang bertanggung jawab atau siapa yang harus dipertanggungjawabkan dalam situasi yang rumit dan konflik.

Kritik Terhadap Sistem: Puisi ini menciptakan gambaran tentang ketidakpuasan terhadap sistem politik dan sosial, dengan menyebutkan "demokrasi" yang telah merusak dan menciptakan "rangka yang memar." Ada kritik terhadap kebijakan dan tindakan yang mengakibatkan kerusakan dan kebingungan.

Kehancuran dan Ketakutan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang kehancuran dan ketakutan yang masih tersisa, meskipun pertentangan tampaknya telah berakhir. Ada perasaan ketidakpastian tentang masa depan dan dampak dari konflik yang telah terjadi.

Bahasa dan Gaya Penulisan: Isma Sawitri menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang mendalam dalam puisi ini. Struktur puisi ini terdiri dari beberapa bait yang menciptakan ritme yang kuat, mencerminkan intensitas perasaan dan perjuangan yang diungkapkan dalam puisi.

Puisi "Pada Siapa" karya Isma Sawitri adalah karya sastra yang memadukan gambaran tentang perjuangan, konflik, dan pertanyaan tentang identitas dan tanggung jawab. Puisi ini menciptakan gambaran tentang kekerasan, ketidakpuasan terhadap sistem, dan ketidakpastian tentang masa depan. Ini adalah pengingat akan kompleksitas dunia politik dan sosial serta perasaan yang mungkin dialami oleh individu dalam konteks yang sulit.

Isma Sawitri
Puisi: Pada Siapa
Karya: Isma Sawitri

Biodata Isma Sawitri:
  • Isma Sawitri lahir pada tanggal 21 November 1940 di Langsa, Aceh.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.