Puisi: Mengantar Sarawut Pulang (Karya Cecep Syamsul Hari)

Puisi "Mengantar Sarawut Pulang" karya Cecep Syamsul Hari menawarkan sebuah pandangan mendalam tentang karakter Sarawut, kebiasaan pribadi, dan ...
Mengantar Sarawut Pulang

Ia pendiam seperti dua kawanku asal Thailand
Di Korea Selatan dua tahun silam

Di depan laptop Mac hampir setiap malam
Ia duduk di ruang depan rumah tamu Rimbun Dahan

Ia pantang alkohol dan seorang vegetarian

Sering aku seduhkan untuknya
Secangkir kopi atau teh pahit saja

Sebab ia menjauhi gula
Sebagaimana ia menghindari wanita

Ia pengikut setia jalan Budha

Sehari sebelum pulang kami bicara tiga jam lamanya
Berkali-kali ia mengeluh soal imigrasi dan visa

“I’m unhappy in this country,” ia berkata

Ke Pudu Raya hari itu kami mengantarnya pulang
Mencari bis jurusan Penang

Selangor, 2008

Sumber: Perahu Berlayar Sampai Bintang (2009)

Analisis Puisi:

Puisi "Mengantar Sarawut Pulang" karya Cecep Syamsul Hari menawarkan refleksi tentang hubungan antar manusia dan tantangan pribadi yang dihadapi seseorang dalam konteks kehidupan yang lebih luas. Melalui gambaran pengalaman sehari-hari dan interaksi dengan tokoh bernama Sarawut, puisi ini mengeksplorasi tema tentang kesunyian, kebiasaan pribadi, dan perasaan tidak puas dalam kehidupan yang dihadapi.

Karakter dan Kebiasaan

  • Karakter Sarawut: Sarawut digambarkan sebagai sosok pendiam dengan kebiasaan dan preferensi yang unik: "Ia pendiam seperti dua kawanku asal Thailand." Deskripsi ini menunjukkan bahwa Sarawut adalah seseorang yang cenderung menahan diri dan memiliki kebiasaan yang berbeda dari kebanyakan orang. "Di depan laptop Mac hampir setiap malam," menekankan kebiasaannya yang teratur dan fokus pada aktivitas pribadi di ruang tamu rumah Rimbun Dahan.
  • Kebiasaan Pribadi: Sarawut adalah seorang vegetarian yang "pantang alkohol" dan "menjauhi gula," yang menunjukkan gaya hidup sehat dan disiplin. Pilihannya untuk menghindari wanita dan fokus pada ajaran Budha mencerminkan komitmennya terhadap prinsip hidup tertentu dan penghindaran dari distraksi atau godaan yang bisa mengganggu tujuannya.

Kehidupan dan Ketidakpuasan

  • Interaksi dan Ketidakpuasan: Melalui interaksi mereka, "Sehari sebelum pulang kami bicara tiga jam lamanya," pembaca diperkenalkan pada ketidakpuasan Sarawut terhadap kehidupannya di luar negeri. Keluhannya tentang "imigrasi dan visa" serta ungkapannya "I’m unhappy in this country," menunjukkan rasa tidak puas yang mendalam dan kerinduan akan sesuatu yang lebih familiar atau lebih sesuai dengan harapannya.
  • Pengalaman Pamit: Ketika mereka "mengantarnya pulang" dan "mencari bis jurusan Penang," puisi ini menggambarkan momen perpisahan dan perjalanan pulang Sarawut. Ini tidak hanya menunjukkan akhir dari sebuah fase tetapi juga melambangkan pencarian Sarawut untuk kembali ke tempat yang lebih nyaman atau dikenal.
Puisi "Mengantar Sarawut Pulang" karya Cecep Syamsul Hari menawarkan sebuah pandangan mendalam tentang karakter Sarawut, kebiasaan pribadi, dan rasa ketidakpuasan yang dialaminya. Dengan menggunakan narasi yang detail dan deskripsi yang intim tentang rutinitas sehari-hari dan interaksi pribadi, puisi ini mengeksplorasi tema tentang kesunyian, penghindaran, dan pencarian makna hidup dalam konteks pengalaman pribadi. Sarawut, sebagai tokoh sentral, mencerminkan individu yang berjuang dengan ketidakpuasan dan berusaha mencari jalan kembali ke tempat yang lebih sesuai dengan harapannya.

Cecep Syamsul Hari
Puisi: Mengantar Sarawut Pulang
Karya: Cecep Syamsul Hari

Biodata Cecep Syamsul Hari:
  • Cecep Syamsul Hari lahir pada tanggal 1 Mei 1967 di Bandung.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.