Puisi: Kesedihan Pagi Hari (Karya Cecep Syamsul Hari)

Puisi "Kesedihan Pagi Hari" karya Cecep Syamsul Hari menggambarkan suasana emosional yang kompleks dan melankolis, dengan menggunakan bahasa yang ...
Kesedihan Pagi Hari

Seperti malam sebelumnya, kau tinggalkan untukku cinta
yang melahirkan kesedihan pagi hari. Sebuah roman,
mungkin sebuah film atau mimpi, menanam musim gugur
dalam hatiku. Siang memanjang seperti batang
pohon pinus. Kurus dan langsing. Kuku kucingmu setajam taring
meninggalkan bekas-bekas luka di punggungku. Kumasuki sebuah
hari yang muram sekali lagi, segera setelah kau menghilang
di kamar mandi. Angin menerbangkan daun-daun
keras dan kering. Sekawanan burung di atas genting mengendus

bau hujan. Di atas piring bekas roti panggang kucium
harum mentega tubuhmu. Seperti malam sebelumnya,
dalam tidurku seorang peramal dan abad pertengahan
mengurungku dalam bola kristal. Menyihirku menjadi kesatria
sial, dalam dongeng yang kelam. Seseorang membangunkan aku
dengan igauan-igauan riang. Kutemukan tubuhmu telanjang,
berkeringat dan bersayap. Harus kuhentikan malam-malam
yang sedih ini. Menanam padi dalam hatiku. Jatuh cinta
hanya pada seorang perempuan. Menjadi anak kesayangan
ibu yang malang. Memberi makan burung-burung

di atas genting. Dan menggunting kukumu yang runcing.

1997

Analisis Puisi:

Puisi "Kesedihan Pagi Hari" karya Cecep Syamsul Hari menggambarkan suasana emosional yang kompleks dan melankolis, dengan menggunakan bahasa yang kaya dan metaforis untuk menyampaikan perasaan sedih dan kesepian setelah perpisahan. Melalui deskripsi visual dan sensorik yang mendalam, puisi ini mengeksplorasi dampak emosional dari sebuah hubungan yang penuh luka dan kenangan.

Puisi ini menciptakan suasana yang duka dan nostalgia melalui penggambaran pagi hari yang penuh dengan kesedihan dan kenangan. Cecep menggunakan berbagai metafora dan simbol untuk menyampaikan betapa mendalamnya dampak emosional dari hubungan yang telah berakhir, dan bagaimana kenangan tersebut terus mempengaruhi perasaan penulis.

Eksplorasi Tema dan Simbolisme

  • Cinta dan Kesedihan: "Seperti malam sebelumnya, kau tinggalkan untukku cinta / yang melahirkan kesedihan pagi hari" menggambarkan bagaimana cinta yang berlalu meninggalkan bekas kesedihan yang mendalam. Cinta yang ditinggalkan mengakibatkan rasa duka yang menghantui pagi hari, melambangkan bagaimana kenangan dan perasaan cinta yang hilang terus mempengaruhi kehidupan sehari-hari penulis.
  • Musim Gugur dan Pohon Pinus: "Sebuah roman, mungkin sebuah film atau mimpi, menanam musim gugur / dalam hatiku. Siang memanjang seperti batang / pohon pinus. Kurus dan langsing" menggunakan musim gugur dan pohon pinus sebagai metafora untuk menggambarkan perasaan penulis. Musim gugur seringkali melambangkan perubahan dan kehilangan, sedangkan pohon pinus yang kurus dan langsing mungkin mencerminkan rasa kesepian dan kekosongan.
  • Luka dan Bekas: "Kuku kucingmu setajam taring / meninggalkan bekas-bekas luka di punggungku" menunjukkan bagaimana perasaan penulis terluka oleh hubungan yang telah berakhir. Bekas luka ini melambangkan dampak emosional yang mendalam dan kesakitan yang ditinggalkan oleh cinta yang hilang.
  • Kenangan dan Perasaan: "Di atas piring bekas roti panggang kucium / harum mentega tubuhmu" menggambarkan bagaimana kenangan fisik, seperti aroma mentega, tetap ada meskipun tubuh yang dicintai sudah tidak ada lagi. Kenangan ini terus menghantui penulis, menunjukkan betapa sulitnya untuk melepaskan kenangan dari seseorang yang telah pergi.
  • Malam dan Fantasi: "Seperti malam sebelumnya, dalam tidurku seorang peramal dan abad pertengahan / mengurungku dalam bola kristal" menggunakan fantasi dan simbolisme untuk menunjukkan bagaimana mimpi dan khayalan terjebak dalam keadaan emosional yang suram. Peramal dan bola kristal melambangkan perasaan terperangkap dalam kisah-kisah kelam dan dongeng yang penuh dengan kesedihan.

Makna dan Interpretasi

Puisi ini mengungkapkan perasaan kesedihan dan kesepian setelah perpisahan melalui penggunaan bahasa metaforis dan deskriptif. Cecep menciptakan suasana yang melankolis dengan menggambarkan dampak emosional dari hubungan yang berakhir, serta bagaimana kenangan dan perasaan cinta yang hilang terus mempengaruhi kehidupan sehari-hari penulis. Puisi ini menggambarkan betapa sulitnya untuk melepaskan kenangan dan bagaimana rasa duka dapat mempengaruhi suasana pagi yang baru.

Puisi "Kesedihan Pagi Hari" karya Cecep Syamsul Hari adalah karya yang melankolis dan emosional, menggunakan bahasa metaforis untuk mengeksplorasi dampak emosional dari hubungan yang berakhir. Dengan menggambarkan suasana pagi yang penuh kesedihan dan kenangan, Cecep berhasil menyampaikan betapa mendalamnya rasa duka dan kesepian yang dirasakan setelah perpisahan. Puisi ini merupakan refleksi tentang bagaimana kenangan dan perasaan cinta yang hilang dapat terus menghantui dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Cecep Syamsul Hari
Puisi: Kesedihan Pagi Hari
Karya: Cecep Syamsul Hari

Biodata Cecep Syamsul Hari:
  • Cecep Syamsul Hari lahir pada tanggal 1 Mei 1967 di Bandung.
© Sepenuhnya. All rights reserved.