Puisi: Kenalan (Karya Mansur Samin)

Puisi "Kenalan" karya Mansur Samin adalah sebuah karya sastra yang memperlihatkan perjumpaan dua orang yang berkembang menjadi kenalan yang dekat, ...
Kenalan


Ke sana saja duduk, katanya pelahan
kamar, tilam seakan baru didandan
di pojok kembang delima, kaca dan dolanan segar
rumah dan santunnya memikat kawan di mana-mana
melupakan resah melepaskan duka gelisah
kadang semua dipasrahkan memenuhi malam
seolah kami berdua keluarga rukun di dunia

Kala gerimis mengamatinya di Pasarmanis
kunyalakan pelita: sandal, piring dan gauntua
seperti ada ia di sini memanggil darahku lagi
tapi dari kabar polisi terlambat sudah
Rukayah dilanggar mobil tadi pagi ke rumah sakit pusat
karena tiada pamili dimakamkan di tanah wakaf

Mendatangi desa di rimba wilayah selatan kukira
dari pusaka: ladang, risalah sederhana
bekas lurah menggundikinya tak tahu ke mana
di suratnya di bawah tikar yang lunyah
murid madrasah, anak wedana, anggota palangmerah
betapa mudahnya ia hadapi hidup serba warna
datang dan pergi menentukan jalan yang dipilih

Kini pun gerimis
di makamnya kembang delima telah berbunga
dan di balik hari
hidupku kluyuran larut berakhir entah di mana


Sumber: Dendang Kabut Senja (1985)

Analisis Puisi:
Puisi "Kenalan" karya Mansur Samin adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjumpaan dua orang yang saling mengenali dan berkembang menjadi lebih dekat, serta bagaimana hidup mereka beriringan dan berakhir di akhir hayat. Melalui bahasa yang indah dan imaji yang mendalam, penyair berhasil menyampaikan perasaan hubungan yang penuh keterikatan dan kenangan indah, namun juga menghadirkan kesedihan akibat kehilangan dan kematian. Mari kita analisis lebih dalam tentang makna dan pesan yang terkandung dalam puisi ini.

Pertemuan Kenalan yang Menyenangkan: Puisi ini membuka dengan suasana pertemuan kenalan yang menyenangkan. Lokasi pertemuan tersebut digambarkan sebagai kamar yang nyaman, dengan tilam yang baru didandan dan berbagai hiasan yang segar. Rumah tersebut menimbulkan kesan yang memikat dan ramah bagi siapa saja yang datang, hingga menyatukan mereka sebagai keluarga rukun di dunia.

Memenuhi Malam dengan Kesenyangan: Pada beberapa malam tertentu, perasaan resah dan duka gelisah dilupakan, dan keduanya memilih untuk memenuhi malam dengan rasa nyaman dan kebahagiaan bersama. Mereka pasrah menghadapi hidup dan membiarkan malam berlalu dengan kenangan-kenangan yang indah.

Kehilangan Rukayah dan Penuh Kenangan: Namun, suasana bahagia berubah ketika penyair menyebutkan tentang kehilangan Rukayah, yang terlambat mendapat kabar dari polisi tentang kecelakaan mobil. Kabar itu menyebutkan bahwa Rukayah tidak memiliki keluarga dan dimakamkan di tanah wakaf. Di bagian ini, puisi menggambarkan perasaan kehilangan dan kesedihan yang mendalam atas kepergian Rukayah.

Cerita di Rimba Wilayah Selatan: Puisi ini melanjutkan dengan cerita tentang perjalanan mendatangi desa di rimba wilayah selatan. Sebuah cerita tentang bekas lurah yang menggundikinya, dan tentang berbagai orang yang pernah masuk dalam hidupnya, termasuk murid madrasah, anak wedana, dan anggota palang merah. Semua orang yang hadir dalam cerita ini menunjukkan perjalanan hidupnya yang beragam dan kompleks.

Akhir Hidup yang Tak Diketahui: Puisi ini berakhir dengan menggambarkan gerimis di makamnya, dengan kembang delima yang berbunga. Dalam suasana yang kluyuran dan larut, penyair menyadari bahwa hidupnya berakhir entah di mana, meninggalkan pembaca dengan perasaan yang merenung dan penuh refleksi.

Puisi "Kenalan" karya Mansur Samin adalah sebuah karya sastra yang memperlihatkan perjumpaan dua orang yang berkembang menjadi kenalan yang dekat, beriringan melalui momen-momen menyenangkan namun juga menghadapi kesedihan dan kehilangan. Puisi ini memadukan keindahan bahasa dengan pesan mendalam tentang kehidupan, hubungan antarmanusia, serta perjalanan hidup yang berliku. Penggunaan imaji yang kaya memberikan nuansa yang kuat pada puisi ini dan menghadirkan kisah yang menggugah perasaan dan pemikiran pembaca.


Puisi Mansur Samin
Puisi: Kenalan
Karya: Mansur Samin

Biodata Mansur Samin:
  • Mansur Samin mempunyai nama lengkap Haji Mansur Samin Siregar;
  • Mansur Samin lahir di Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara pada tanggal 29 April 1930;
  • Mansur Samin meninggal dunia di Jakarta, 31 Mei 2003;
  • Mansur Samin adalah anak keenam dari dua belas bersaudara dari pasangan Haji Muhammad Samin Siregar dan Hajjah Nurhayati Nasution;
  • Mansur Samin adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.