Analisis Puisi:
Puisi "Hidup Memang Telah Terlalu Rumit" karya Nanang Suryadi menggambarkan perenungan mendalam tentang kehidupan, cinta, dan tujuan hidup.
Kesederhanaan dalam Kehidupan: Penyair mengekspresikan keinginan untuk kehidupan yang sederhana dalam bait pertama. Ini menunjukkan kerinduan akan ketenangan dan kejelasan dalam menghadapi kompleksitas dunia modern.
Ketenangan dalam Kebersamaan: Bait kedua menyoroti pentingnya kebersamaan dalam menempuh perjalanan hidup. Bahwa meskipun kehidupan penuh dengan liku-liku, namun memiliki seseorang yang selalu ada di samping untuk menemani dapat memberikan ketenangan dan kekuatan.
Ketidakpastian di Masa Depan: Bait ketiga membawa tema ketidakpastian tentang arah kehidupan. Perumpamaan tentang "harap adalah kaki cakrawala yang selalu menjauh" mencerminkan perasaan tentang ketidakmampuan kita untuk memprediksi masa depan, yang sering kali menjauh dari harapan kita.
Kejujuran Dalam Cinta: Penyair menegaskan pentingnya kejujuran dalam cinta dalam bait keempat. Meskipun dunia mungkin penuh dengan kepalsuan, cinta yang tulus tetap menjadi hal yang paling penting dan berharga.
Kembali kepada Tuhan: Bait terakhir menyoroti kebebasan jiwa yang dapat menentukan jalannya sendiri, tetapi juga pengakuan bahwa akhirnya kita akan kembali kepada Tuhan. Ini mencerminkan kerinduan akan kedamaian dan makna yang lebih dalam di luar kehidupan materi.
Puisi "Hidup Memang Telah Terlalu Rumit" karya Nanang Suryadi adalah refleksi mendalam tentang kehidupan, cinta, dan makna hidup. Dengan bahasa yang sederhana namun kuat, penyair berhasil menggambarkan kompleksitas dan ketidakpastian hidup, sambil menegaskan pentingnya kejujuran, kebersamaan, dan hubungan dengan Tuhan.