Puisi: Guguran Kenangan (Karya Cecep Syamsul Hari)

Puisi "Guguran Kenangan" karya Cecep Syamsul Hari menggambarkan perjalanan introspektif seseorang yang menghadapi kesendirian dan kehilangan dalam ...
Guguran Kenangan

Di ujung malam itu, kau sadari hidupmu
tinggal sepenggal sepi. Lepas dari jemari hari yang letih
dan pasi. Pada sebuah cermin sepasang mata rusuh
menyelundup ke dalam hatimu: Ada yang mengalir lambat
dan tenang di situ. Seperti perjalanan sungai musim
kemarau, menuju tempat yang asing. Yang tak pernah kau
kenal. Barangkali laut. Tetapi laut terlalu luas dan gagah bagi airmata
yang jatuh dan menggenang di atas sehelai kertas, tanpa tulisan
apa pun. Meninggalkan cuma jejak samar. Seorang pertapa

menemukannya di bawah tong sampah di ujung jalan. Diubahnya
jadi kapal udara dan diterbangkannya tinggi
ke angkasa. Kapal itu melesat cepat layaknya pesawat
tempur dan jatuh ke sungai sempit (menjadi rakit dengan bentuk
yang aneh) jauh di masa silam. Kau kenang kembali anak perempuan
berambut berombak-ombak yang berlari lincah dan kerap berhenti
di sembarang tepi sungai itu; melemparkan batu-batu sebesar gundu
dan kepalan tangan boneka beruang ke permukaan
sungai yang mengalir lamban. Percikan-percikan air menyentuh
betisnya yang telanjang. Gemas dan riang kau cubit pipi berlesung
anak itu. Diam-diam hatimu didera rasa takut kehilangan
gelak tawanya yang lepas. Entah kenapa,

tiba-tiba kau begitu membenci seekor kodok
di atas batu. Barangkali mukanya yang buruk mengingatkanmu
pada si cebol jahat, yang gemar menculik
anak-anak. Tak kau jawab pertanyaannya tentang mengapa katak
berjalan melompat-lompat. Pagi menjemputmu lebih cepat
dari biasanya. Diam-diam hatimu semakin cemas kehilangan gelak
tawanya yang lepas. Kau kenang kembali anak perempuan yang berlari
lincah sepanjang sungai itu. Sinar matahari berebut menerobos
jendela kamar, terjebak lantai marmar. Segera kau sadari
hidupmu tinggal separuh sepi. Tanpa suara,

kenangan berguguran ke dalam batinmu.

1992-1999

Analisis Puisi:

Puisi "Guguran Kenangan" karya Cecep Syamsul Hari adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan introspektif seseorang yang menghadapi kesendirian dan kehilangan dalam hidupnya. Dengan penggunaan bahasa yang metaforis dan imajinatif, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti hidup dan keberadaan manusia dalam alam semesta yang luas.

Simbolisme Air dan Sungai

Air dan sungai digunakan sebagai simbol perjalanan hidup yang terus bergerak dan mengalir, mencerminkan waktu yang tak terelakkan dan perubahan yang terus-menerus terjadi dalam kehidupan manusia.

Cermin dan Pertapa

Cermin dan pertapa mewakili refleksi diri dan pencarian makna dalam kehidupan. Melalui gambaran ini, puisi menggambarkan upaya seseorang untuk memahami dan menerima dirinya sendiri di tengah kesendirian dan kekosongan.

Kodok dan Anak Perempuan

Kodok dan anak perempuan merupakan simbol dari kehadiran dan kehilangan dalam hidup. Perasaan takut dan kecemasan terhadap kehilangan yang muncul dalam puisi mencerminkan kerapuhan dan ketidakpastian manusia terhadap hubungan dan kenangan yang berharga baginya.

Kesendirian dan Kehilangan

Puisi ini secara mendalam menggambarkan pengalaman kesendirian dan kehilangan yang dialami oleh seseorang. Dengan gambaran-gambaran yang kuat dan melankolis, puisi ini menyampaikan perasaan kesepian dan kekosongan yang dirasakan oleh penyair.

Guguran Kenangan

Judul puisi, "Guguran Kenangan," mencerminkan proses penurunan atau kehilangan kenangan yang perlahan-lahan menghantui batin penyair. Hal ini menggambarkan kerapuhan manusia terhadap waktu dan ingatan yang lewat.

Puisi "Guguran Kenangan" adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan emosional dan introspektif seseorang dalam menghadapi kesendirian dan kehilangan dalam hidupnya. Dengan bahasa yang kaya dan imajinatif, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti hidup, keberadaan manusia dalam alam semesta, serta perasaan kesepian dan kehilangan yang menyertainya.

Cecep Syamsul Hari
Puisi: Guguran Kenangan
Karya: Cecep Syamsul Hari

Biodata Cecep Syamsul Hari:
  • Cecep Syamsul Hari lahir pada tanggal 1 Mei 1967 di Bandung.
© Sepenuhnya. All rights reserved.