Puisi: Bintang Soraya (Karya Cecep Syamsul Hari)
Puisi: Bintang Soraya
Karya: Cecep Syamsul Hari
Bintang Soraya
Sudah lama kubiarkan kau sendiri.
Keramas dini hari, menyapu pekarangan,
melipat selimut, dan membuka tirai semua jendela.
Di halaman belakang, kabut menutup mataku ke arah
tenggara
bintang soraya. Dalam hati aku bertanya:
mengapa pintu kamar mandi selalu mencegahku
berseru padamu.
Ini cuma pagi yang biasa: keluhan kecil tentang keran
air
bocor berminggu-minggu, tabung gas yang kosong,
sedikit sampah di sudut dapur. Lihat! aku tidak sekuat
lima
tahun lalu. Tulang punggungku selalu sakit di malam
hari.
Sudah lama kubiarkan kau sendiri.
Juga ketika telapak tanganmu mencari rusukku.
Bau balsam itu pula yang membawa mimpiku
ke pusara ibu.
Kau tak pernah mengelak kuajak bicara tentang maut.
Aku mengigau liar. Kau sabar mendengar.
Kemudian datang sebuah pagi yang lain ketika kau
menyimpulkan
tadi malam mungkin aku bertemu hantu atau ifrit atau
harut.
Mungkin juga bertemu setan atau si peniup seruling
dari riuh jalan kota Hamelin.
Kau mencium pipiku, dan berkata:
"Silakan temui siapa pun."
Kukecup anting kupingmu, dan berkata:
"Kecuali wanita lain."
Sudah lama kubiarkan kau sendiri.
Sudah lama kubiarkan aku sendiri.
2002
Puisi: Bintang Soraya
Karya: Cecep Syamsul Hari
Biodata Cecep Syamsul Hari:
- Cecep Syamsul Hari lahir pada tanggal 1 Mei 1967 di Bandung.