Stasiun Beos
kereta itu akan tiba, mengabarkan perjalanan baru. membawa kelindan manusia, dengan ratusan tubuh yang lusuh. meniupkan waktu yang berjalan bersamanya. engkau sudah janji untuk bertemu. tetapi tak ada yang layak kita catat pada kota ini, selain pacu waktu yang tiba-tiba jadi kelu.
dan seperti biasa selalu ada yang terlambat. seperti nasib juga kereta. terpahat pada semua petaka pada jajaran rel dingin, atap tinggi pada gedung stasiun maupun dirimu yang tak kunjung hadir. aku sendirian di sini, merapatkan diri dalam kerumun orang-orang, menanti hujan yang berhenti di antara para pedagang kakilima yang menggelar lapak dagangannya sembarangan.
sungguh, aku percaya kereta itu akan tiba. entah kapan. mungkin jika hujan berhenti.
Jakarta, 2008
Puisi: Stasiun Beos
Karya: Alex R. Nainggolan