Semalam di Tanjungkarang
semalam terdampar
pada sebuah kota yang lama berakar
getah cahayanya terasa juga
linu di mata
tapi ada yang tak sepenuhnya tak terbaca
ketika kususuri lagi jalan-jalan lama
gagal merajut kenangan
terasa pincang
melayang pada setiap radang
dalam lintang pandang
masalalu yang berdebu
yang kujumpai cuma bayangan kota pucat
waktu yang terasa gegas dengan lambat
juga orang-orang dengan siluet penuh karat
di antara deru laju kendaraan yang merapat
tanjungkarang merambat
di badanku
ehm, semalam di tanjungkarang
masihkah kausisakan sedikit meriang buatku?
Tanjungkarang, 2009
Puisi: Semalam di Tanjungkarang
Karya: Alex R. Nainggolan