Sebuah Kota (1)
sebuah kota, kauberikan aku sepotong riwayat
fragmen yang lama kaukerat
juga bungkusan masalah yang merebut mimpi malam
sebelum larut jadi pagi
dan menjegal dengan tersengal
akan jadwal kita
tergesa meraba-raba cuaca
memasuki lagi lorong-lorong jalan
yang hingar dan terang
tapi gelap dari makna
Sebuah Kota (2)
di sini, kita bagai terusir
tapi selalu gagal sembunyi
sementara waktu terus memburu
bagai langkah babi
yang sungsang
berita kelahiran dan kematian
cuma sebatas kabar
yang sekejap hilang
serupa senja
yang abai dan larut ke tenung malam
di sini, kita berbagi teka-teki
beternak luka
yang makin hari semakin dalam
hingga ke dalam kepompong rumah
hingga ke jantung hati kita
Sebuah Kota (3)
dan selalu kautawarkan cercah mimpi yang baru
barangkali sedikit harap
yang juga membawa cemas
sebuah kota, selalu kita sesak di dalamnya
terhimpit dalam cengkramnya
hingga tubuh memar dan penuh pilu
Jakarta, 2008
Puisi: Sebuah Kota
Karya: Alex R. Nainggolan