Puisi: Percakapan Senja (Karya F. Aziz Manna)

Puisi "Percakapan Senja" karya F. Aziz Manna menawarkan refleksi yang mendalam tentang keindahan, kefanaan, dan hubungan emosional melalui ...
Percakapan Senja

antara celah jempol dan telunjuk
mekar bunga
lihatlah, ayah

cantik, sungguh menarik
apakah itu hidup?
tahan lamakah?

apakah itu kias?

tentu, ayah
kurangkai ia dari bebuluh benih rumputan
selama tergenggam ia bakal bertahan

dan tiba-tiba ia taburkan bunga itu
ke dalam angin
kelopak-kelopaknya melayang-layang

lihat, ayah
betapa asyik bermandi bunga

dan kupeluk ia yang menari
serupa angin menggendong darwis

2016

Analisis Puisi:

Puisi "Percakapan Senja" karya F. Aziz Manna menghidupkan keindahan dan kefanaan dalam sebuah dialog yang sederhana namun mendalam. Melalui penggunaan imaji dan simbolisme yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan, keindahan, dan perubahan.

Struktur dan Tema

Puisi ini memfokuskan tema pada keindahan yang sementara dan percakapan yang intim antara seorang anak dengan ayahnya. Tema sentralnya adalah penjelajahan tentang hidup, keindahan, dan kefanaan, yang disajikan melalui percakapan yang sederhana namun penuh makna.

Dialog dan Imaji

  • "antara celah jempol dan telunjuk mekar bunga": Menggambarkan keindahan yang muncul dari ruang kecil dan sederhana. Bunga di sini melambangkan keindahan dan kehidupan yang mungkin tidak permanen tetapi sangat menarik dan berarti.
  • "lihatlah, ayah": Menunjukkan keinginan untuk berbagi keindahan dengan seseorang yang dikasihi, dalam hal ini ayah. Ini menambah dimensi emosional dan hubungan dalam puisi.

Eksplorasi Keindahan dan Kehidupan

  • "cantik, sungguh menarik": Menunjukkan kekaguman dan penghargaan terhadap keindahan yang muncul dari bunga. Penanya di sini mencari pemahaman lebih dalam mengenai apa yang mereka lihat.
  • "apakah itu hidup? tahan lamakah?": Menyiratkan pertanyaan mendalam tentang keberlangsungan dan makna keindahan. Ini menekankan kesadaran akan kefanaan dan sifat sementara dari keindahan.

Kias dan Keberlanjutan

  • "apakah itu kias?": Menggali makna simbolik di balik keindahan bunga. Menggambarkan bagaimana keindahan bisa menjadi simbol atau metafora dalam kehidupan.
  • "kurangkai ia dari bebuluh benih rumputan selama tergenggam ia bakal bertahan": Menyatakan bahwa keindahan dan kehidupan terbuat dari hal-hal sederhana namun tahan lama jika dijaga. Ini juga menunjukkan keterhubungan antara penciptaan dan pemeliharaan keindahan.

Kefanaan dan Penyerahan

  • "tiba-tiba ia taburkan bunga itu ke dalam angin": Melambangkan penyerahan dan perubahan. Bunga yang terbang dengan angin menunjukkan kefanaan dan ketidakpastian hidup.
  • "kelopak-kelopaknya melayang-layang": Menunjukkan bagaimana keindahan bisa berubah dan hilang seiring waktu, seperti kelopak bunga yang melayang.

Ekspresi dan Perasaan

  • "betapa asyik bermandi bunga": Menyiratkan keindahan dan kedamaian dalam menikmati momen kehidupan. Ini juga menggambarkan kegembiraan dan kebahagiaan dalam momen yang singkat dan indah.
  • "kupeluk ia yang menari serupa angin menggendong darwis": Melambangkan keterhubungan dan keindahan dalam pergerakan. Menggambarkan bagaimana keindahan dan kehidupan bisa menyatu dalam gerakan yang bebas dan harmonis.

Interpretasi

Puisi "Percakapan Senja" menggambarkan keindahan dalam momen yang singkat dan bagaimana keindahan tersebut dapat memiliki makna yang mendalam. Percakapan antara anak dan ayah menambah dimensi emosional dan reflektif pada puisi, menggarisbawahi bagaimana keindahan dan kefanaan dapat dihayati dan dihargai dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui imaji bunga yang mekar dan kelopak-kelopak yang melayang, F. Aziz Manna menyampaikan pesan tentang ketidakpastian dan kefanaan hidup, sekaligus menyoroti pentingnya menghargai keindahan dalam momen-momen yang singkat namun berharga.
Kesimpulan

Puisi "Percakapan Senja" karya F. Aziz Manna menawarkan refleksi yang mendalam tentang keindahan, kefanaan, dan hubungan emosional melalui percakapan yang sederhana namun penuh makna. Dengan penggunaan imaji yang kuat dan simbolisme yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai keindahan dalam kehidupan dan bagaimana kita menghadapinya dalam konteks waktu dan perubahan.

F. Aziz Manna
Puisi: Percakapan Senja
Karya: F. Aziz Manna

Biodata F. Aziz Manna:
  • F. Aziz Manna lahir pada tanggal 8 Desember 1978 di Sidoarjo, Jawa Timur.
© Sepenuhnya. All rights reserved.