Luka Tubuh
luka tubuh manakah lagi yang singgah
setelah kau pergi jauh, bersitatap dengan keluh
dan aku terteluh hinggap di kedalaman sauh sakitmu
sedari subuh
seperti juga tatapan matamu yang rubuh
acap tak kudapati wajah kanak-kanak sedang tertawa
subuh itu, di depan kenangan yang tak penuh dikayuh
kau melenguh. terlalu banyak yang kita sesali
petaka yang hampir mampus tak sempat diobati
luka tubuh yang mana lagi habis kucecap
setiap getar kenangan denganmu lewat
namun kau memilih untuk pergi
bersalaman dengan sunyi
Jakarta, 2005
Puisi: Luka Tubuh
Karya: Alex R. Nainggolan