Lampu di Ruang Tunggu
kini aku paham sepenuhnya
mengapa engkau tak kunjung datang semalaman
cuaca yang muram
langit yang penuh geludhuk
menyambar hingga ke dalam rumah
menjadi pijar yang redup
sesekali gelap lalu bercahaya
hanya lampu di ruang tunggu bersinar
mengganti waktu
membagi sepi
"kita tak pernah paham semua petaka,"
lalu engkaupun bergegas
entah di mana
sebab jalan-jalan kota begitu liku
memanggil nama-nama sendirian
tak pernah tuntas diduga
barangkali pula engkau telah membeku
menangis sesegukan di sudut jalan itu
menampung bekas kenangan yang pernah resap
"seperti maut. kita tak sepenuhnya usai menerka hari,"
kini aku paham sesungguhnya
mengapa engkau benar-benar meninggalkanku
dengan suasana pucat
sebab cuaca telah lama berkarat
tak sempat dirangkum
pada buku catatan
2008
Puisi: Lampu di Ruang Tunggu
Karya: Alex R. Nainggolan