Ketika Musim Habis
musim pelan-pelan gontai mengikuti arah matahari
diam-diam angin berkhianat membiarkannya tersesat
tak mungkin lagi kita berpaling ke belakang
jejak-jejak kaki di jalanan becek telah terhapus
hari-hari mengerut dengan cepat
kita semua terluka
ingin kembali memintal waktu
namun gerimis mempercepat curahnya berganti kemarau utuh
matahari telah menyediakan kafan bagi oase-oase
sisa-sisa musim adalah telur yang mengelupas
kita masih saja sibuk mempersoalkan makna
kata setia, cinta, dan kangen
sedang senja terakhir tertatih-tatih
meninggalkan derai-derai tawa.
: ketika musim selesai
kita cuma saling pandang. cuma
Sumber: Qasidah Langit Qasidah Bumi (2023)
Puisi: Ketika Musim Habis
Karya: Tjahjono Widarmanto
Biodata Tjahjono Widarmanto:
- Tjahjono Widarmanto lahir pada tanggal 18 April 1969 di Ngawi, Jawa Timur, Indonesia.