DE JA VU
Engkaukah yang berteriak pada sisa mimpiku? hingga igauku memanjang. masuk ke tubir kota besar. hendak berlayar. bukankah aku pernah merengkuhmu di suatu waktu? ketika itu begitu setia kuhapal getah ciumanmu. juga degup jantungmu saat memelukku. tapi janin diriku tak kunjung dewasa, selalu kulupakan engkau lalu mengembara. hingga malam-malam terasa sesak. engkaukah yang menungguku dengan payung ungu di ujung jalan itu? dari redup matamu, kutahu tangis dan laratmu tak pernah menemui pangkal. dan aku tetap lelaki bebal, tak mampu mengunjungi hatimu dengan utuh. meski aku kangen untuk menghabiskan segala warna senja denganmu, lalu mengguratkan merah saganya pada setiap kecupanmu. dan aku tahu engkau tak pernah jadi bidadari, bagi sunyiku yang kutenggak tandas. sendirian.
Tangerang, 2010
Puisi: DE JA VU
Karya: Alex R. Nainggolan